Dia memastikan bahwa dakwah harus menjadi sarana menguatkan persaudaraan seagama dan sebangsa.
"Dakwah agar dilakukan sistematis, metodologis, persuasif, dan tidak sporadis," kata Zainut dalam Webinar Kebangsaan dan Pelepasan Dai DPP Wahdah Islamiyah, dilansir dari siaran pers (11/10/2021).
Mengutip ulama besar Buya Hamka, Zainut juga mengingatkan bahwa dakwah itu membina bukan menghina.
Dakwah juga bertujuan mendidik bukan membidik, mengobati bukan melukai, mengukuhkan bukan meruntuhkan, saling menguatkan bukan melemahkan, mengajak bukan mengejek, dan menyejukkan bukan memojokkan.
Selain itu, Zainut pun mengajak para pendakwah untuk terampil dalam menggunakan media sosial di tengah disrupsi informasi saat ini.
Pada era digital ini, kata dia, teknologi informasi dan komunikasi mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk dalam kehidupan beragama.
"Untuk itu, para dai dituntut terampil menggunakan media sosial dan memanfaatkannya untuk kemajuan dan keluasan jangkauan dakwah," kata dia.
Menurut Zainut, keberhasilan dakwah dalam membekali masyarakat dengan pesan-pesan kebenaran dan kebaikan tidak hanya ditentukan penguasan aspek teknis, tetapi juga aspek substansi, etik, dan akhlak dai itu sendiri.
Peranan dan kontribusi para dai dan organisasi masyarakat Islam yang bergerak di bidang pendidikan, dakwah dan ekonomi juga disebutkannya akan menentukan gambaran wajah Indonesia nantinya.
https://nasional.kompas.com/read/2021/10/11/17302231/wamenag-ingatkan-para-dai-perhatikan-prinsip-dasar-berdakwah