Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Kemenkominfo Klaim Infrastruktur TV Digital Sudah Siap 77 Persen

Kompas.com - 07/10/2021, 09:38 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Direktur Penyiaran, Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika (Ditjen PPI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Geryantika Kurnia mengatakan, pemerintah terus memperluas cakupan siaran TV digital.

Saat ini, pembangunan infrastruktur multipleksing (MUX) yang menjadi tumpuan jangkauan siaran TV digital terus dipercepat. MUX pun telah hadir dan sudah siap 77 persen di seluruh Indonesia.

“Sekarang ini siaran TV Digital sudah menjangkau 87 wilayah layanan dari total 112 wilayah layanan di Indonesia. Siaran TV digital sudah bisa diterima di semua ibu kota provinsi,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (7/10/2021).

Geryantika mengatakan itu dalam webinar bertema “Siaran TV Digital dari Selatan dan Utara Jawa”, Rabu, (8/9/2021).

Dia juga menjelaskan, telah ada 701 lembaga penyiaran yang secara bertahap memulai proses peralihan ke siaran TV digital.

Baca juga: Mengapa Perlu Beralih ke Siaran TV Digital?

“Saat ini, TVRI paling banyak mengelola MUX. Sudah ada 130 lokasi,” kata Geryantika.

Adapun, MUX merupakan infrastruktur dasar dalam penyiaran TV digital. Jumlah dan kesiapan MUX dipastikan terus bertambah ke depannya.

Setelah MUX terbangun, peralihan lembaga penyiaran yang ada di Indonesia dari analog ke digital diharapkan akan lebih cepat terlaksana.

Pada kesempatan lain, Sekretaris Jenderal Kemenkominfo Mira Tayyiba mengatakan, lembaga penyiaran swasta juga hampir semuanya sudah melakukan simulcast, yaitu siaran TV analog bersamaan dengan TV digital.

“Selain MUX TVRI, saat ini telah dan sedang beroperasi adalah MUX yang dikelola swasta,” kata Mira dalam webinar bertema ‘Jawa Timur Siap Analog Switch Off”, Kamis, (2/9/2021).

Baca juga: TV Digital dan Tantangan Besar Menggusur Pemain Lama

Dengan adanya simulcast, masyarakat bisa mencoba kualitas siaran TV digital dengan gambar yang bersih, suara jernih, dan teknologi yang canggih.

Salah satu langkah yang perlu dilakukan masyarakat adalah mencari tahu apakah siaran TV digital sudah tersedia di wilayahnya dan stasiun apa saja yang bersiaran.

Masyarakat juga perlu mencari letak MUX terdekat atau yang terkuat pancarannya, sehingga bisa membantu pemilihan ketepatan arah antena UHF yang dipakai.

Pemerintah telah menyediakan aplikasi "sinyalTVdigital" yang saat ini tersedia di Playstore dan Appstore. Aplikasi ini bisa menjawab kebutuhan terkait TV digital.

Selanjutnya, masyarakat dapat memeriksa televisi di rumah masing-masing apakah pesawat televisi yang ada di rumah sudah dilengkapi dengan penerimaan siaran TV digital standar DVBT2.

Baca juga: Ini Tiga Langkah Mudah Beralih ke Siaran TV Digital

Untuk pesawat televisi yang sudah digital, cukup melakukan pencarian ulang sinyal untuk menampilkan siaran TV digital yang sudah beroperasi di wilayah sekitar tempat tinggal

Bila pesawat televisi masih analog, maka perlu untuk memasang Set Top Box (STB) untuk bisa menikmati beragam manfaatnya.

Perlu diketahui, proses peralihan ke TV digital dilaksanakan secara bertahap. Dalam proses tersebut, kekuatan sinyal dan perluasan jangkauan sinyal akan terus ditingkatkan.

Kekuatan sinyal dan keragaman siaran akan terus dioptimalkan hingga pengakhiran siaran TV analog tahap I yang dijadwalkan pada 30 April 2022, tahap II pada 25 Agustus 2022, dan tahap III atau terakhir pada 2 November 2022.

Baca juga: Simak, Ini Daftar STB untuk Siaran TV Digital yang Tersertifikasi Kominfo

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com