Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/09/2021, 15:13 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Yusuf Warsyim mengatakan, peristiwa penyerangan puskemas dan tenaga kesehatan di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua pada 13 September lalu bisa menjadi momentum bagi Polri untuk melakukan evaluasi terkait strategi keamanan di wilayah tersebut.

Seperti diketahui, peristiwa penyerangan ini diduga dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

"Tentu ini menjadi satu hal yang bersifat masukan dan evaluasi terkait dengan kebijakan dan strategi keamanan di Papua, yang itu sesungguhnya harus terus diperbarui dan dibenahi," kata Yusuf dalam diskusi secara virtual bertajuk "Peduli Lindungi Nakes di Daerah Konflik", Sabtu (25/9/2021).

Yusuf mengatakan, para nakes di Distrik Kiwirok hanya menjalankan tugas kemanusiaan. Oleh karenanya, keamanan dan perlindungan nakes bergantung pada strategi keamanan yang dilakukan Polri di Papua.

Baca juga: Komnas HAM Bernegosiasi dengan KKB Untuk Evakuasi Nakes Gerald Sokoy

"Bagaimana sesungguhnya konsep keamanan di Papua yang dibangun, sesungguhnya ini sangat penting bagi posisi nakes apakah ini dalam kondisi perang atau tidak," ujarnya.

Lebih lanjut, Yusuf mengatakan, jika di Papua dalam kondisi perang atau operasi militer maka penyerangan terhadap nakes tersebut jelas melanggar konvensi hukum Jenewa.

"Tapi sejauh ini kan pendekatan pemerintah sendiri kan strateginya kesejahteraan ya, terus menganulir hal-hal yang sifatnya kekerasan yang ditonjolkan itu bagaimana membangun kesejahteraan rakyat Papua," ucap dia.

Sebelumnya diberitakan, KKB diduga beraksi di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang membakar sejumlah fasilitas umum.

Salah satu fasilitas yang dibakar adalah Puskesmas Kiwirok.

Sebelum membakar Puskesmas Kiwirok, KKB yang diperkirakan berjumlah 50 orang, menyerang tenaga kesehatan (nakes).

Baca juga: Pemerintah Diharapkan Jamin Keamanan Nakes di Daerah Konflik

Dikutip dari Kompas.id, pada 19 September 2021, sebanyak 10 orang nakes dalam penyerangan tersebut sudah dievakuasi ke Jayapura.

Adapun satu perawat bersama Gabriella Meilani meninggal dan empat rekannya mengalami luka berat dalam peristiwa tersebut.

Sementara itu, satu tenaga kesehatan bernama Gerald Sokoy belum ditemukan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Maksud Jokowi Panggil 2 Menteri PKB, Budi Arie: Kita Perlu Persatuan

Soal Maksud Jokowi Panggil 2 Menteri PKB, Budi Arie: Kita Perlu Persatuan

Nasional
MER-C Indonesia Kirim 11 Relawan Medis ke Gaza

MER-C Indonesia Kirim 11 Relawan Medis ke Gaza

Nasional
Projo Bilang Kaesang dan Erina Tak Maju Pilkada 2024

Projo Bilang Kaesang dan Erina Tak Maju Pilkada 2024

Nasional
Dapat Restu Jokowi, Sekretaris Pribadi Iriana Maju Pilwalkot Bogor 2024

Dapat Restu Jokowi, Sekretaris Pribadi Iriana Maju Pilwalkot Bogor 2024

Nasional
Rapat dengan DPR, Risma Dicecar soal Banjir Bansos Jelang Pencoblosan

Rapat dengan DPR, Risma Dicecar soal Banjir Bansos Jelang Pencoblosan

Nasional
Tiga Anak Mantan Presiden Raup Suara Besar di Pileg: Trah Soekarno, Soeharto, dan SBY

Tiga Anak Mantan Presiden Raup Suara Besar di Pileg: Trah Soekarno, Soeharto, dan SBY

Nasional
Menkominfo Klaim Situasi Media Sosial Usai Pemilu 2024 Lebih Baik ketimbang 2019

Menkominfo Klaim Situasi Media Sosial Usai Pemilu 2024 Lebih Baik ketimbang 2019

Nasional
Hasil Rekapitulasi KPU: Prabowo-Gibran Menang di Maluku

Hasil Rekapitulasi KPU: Prabowo-Gibran Menang di Maluku

Nasional
Kemenkominfo 'Take Down' 1.971 Berita Hoaks Terkait Pemilu 2024

Kemenkominfo "Take Down" 1.971 Berita Hoaks Terkait Pemilu 2024

Nasional
Menko Polhukam: Pengumuman Hasil Pemilu 2024 Masih Sesuai Rencana, 20 Maret

Menko Polhukam: Pengumuman Hasil Pemilu 2024 Masih Sesuai Rencana, 20 Maret

Nasional
Kasus Korupsi APD Covid-19, Wakil Ketua MPR Tak Penuhi Panggilan KPK karena Sedang Umrah

Kasus Korupsi APD Covid-19, Wakil Ketua MPR Tak Penuhi Panggilan KPK karena Sedang Umrah

Nasional
Tunggu PDI-P untuk Gulirkan Hak Angket, PKB: Bagusnya Bareng-bareng

Tunggu PDI-P untuk Gulirkan Hak Angket, PKB: Bagusnya Bareng-bareng

Nasional
KPK Cegah Pengusaha Hanan Supangkat Terkait Kasus TPPU Syahrul Yasin Limpo

KPK Cegah Pengusaha Hanan Supangkat Terkait Kasus TPPU Syahrul Yasin Limpo

Nasional
Wapres Kumpulkan Menteri Bahas Stunting, Ungkap Prevalensinya Hanya Turun 0,1 Persen

Wapres Kumpulkan Menteri Bahas Stunting, Ungkap Prevalensinya Hanya Turun 0,1 Persen

Nasional
Jokowi Panggil 2 Menterinya, PKB Tegaskan Hak Angket Pemilu Terus Bergulir

Jokowi Panggil 2 Menterinya, PKB Tegaskan Hak Angket Pemilu Terus Bergulir

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com