Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkes: Belum Ada Negara yang Aman dari Pandemi Covid-19

Kompas.com - 23/09/2021, 06:30 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Ditjen P2P Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, saat ini belum ada satu negara pun yang aman dari Covid-19.

Hal ini salah satunya disebabkan keberadaan varian delta virus corona mendominasi di berbagai negara.

"Saat ini hampir di semua negara, varian delta menjadi varian yang dominan dan berpengaruh besar kepada peningkatan kasus di negara-negara tersebut," ujar Nadia dalam konferensi pers secara virtual melalui YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (22/9/2021).

"Kami ingin mengingatkan belum ada negara yang aman dari pandemi Covid-19," tegasnya.

Nadia menconcohkan, baru-baru ini lockdown dilakukan di sejumlah negara tetangga, seperti Singapura.

Baca juga: Kemenkes: Varian Delta Virus Corona Mendominasi di 34 Provinsi

Hal ini terjadi karena adanya kenaikan kasus seiring dengan meningkatnya varian delta di berbagai negara.

Nadia pun mengingatkan negara-negara dengan tingkat vaksinasi yang tinggi juga masih berpotensi mengalami peningkatan kasus Covid-19.

"Sehingga kami ingatkan jika sudah menjalani vaksinasi jangan lupa tetap mematuhi protokol kesehatan," tambah Nadia.

Sebelumnya, Nadia mengungkapkan, varian delta virus corona mendominasi temuan spesimen dari 34 provinsi di Indonesia.

Hal ini berdasarkan sequencing terhadap lebih dari 6.400 spesimen dari seluruh Indonesia baru-baru ini.

"Dari total itu, varian delta adalah varian yang dominan dengan total 2.720 spesimen yang ditemukan di seluruh provinsi di Indonesia," kata Nadia.

Temuan terakhir berasal dari Provinsi Sulawesi Barat yang mana dari 45 sampel terdeteksi 22 di antaranya merupakan varian delta virus corona.

Baca juga: Kemenkes Minta Pemda Capai Target 60 Persen Vaksinasi Dosis Pertama untuk Lansia

Nadia menuturkan, pelaksanaan sequencing ini merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mengenali varian-varian baru virus corona maupun varian lokal yang mungkin muncul dan beredar di indonesia.

Mengutip Medical News Today pada 6 Juli 2021, varian delta merupakan mutasi virus yang pertama kali diidentifikasi pada Desember 2020 di India, yang juga dikenal dengan sebutan B.1.617.2.

Varian ini telah menunjukkan peningkatan transmisi 40 sampai 60 persen dibandingkan varian alfa dominan sebelumnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com