Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Kementerian KP dan Menteri Trenggono Boyong Dua Penghargaan pada Anugerah Humas Indonesia 2021

Kompas.com - 18/09/2021, 12:15 WIB
Imalay Naomi Lasono,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KP) sekaligus Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono berhasil meraih dua penghargaan pada ajang Anugerah Humas Indonesia (AHI) 2021.

Acara yang diselenggarakan oleh Public Relation (PR) Indonesia Group tersebut menobatkan Kementerian KP sebagai Institusi Terpopuler di media digital untuk subkategori Kementerian dan Trenggono sebagai Pemimpin Terpopuler di media digital 2021 untuk subkategori Menteri.

Pemimpin Redaksi Humas Indonesia sekaligus Chief Executive Officer (CEO) PR Indonesia Group Asmono Wikan mengatakan, keberhasilan Trenggono memenangkan penghargaan berkat kebijakan yang sangat tegas dan konsisten.

Baca juga: Skema Tambak Udang, Terobosan Ekonomi Biru dari Menteri Trenggono

Dengan demikian, ekosistem kelautan dan perikanan Indonesia dapat merasakan manfaat kebijakannya. Salah satunya adalah peningkatan kesejahteraan masyarakat nelayan.

“Itulah sebabnya, popularitas Menteri KP di media digital dalam pantauan kami sangat populer sekaligus bernada positif. Selamat untuk pencapaian Kementerian KP dalam AHI 2021,” kata Asmono dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (18/9/2021).

Ia melanjutkan, penilaian AHI 2021 dilakukan berdasarkan jumlah eksposur positif tertinggi di media digital.

Dalam hal tersebut, PR Indonesia bekerja sama dengan Kazee Digital Indonesia untuk melakukan monitoring pemberitaan ratusan kementerian, lembaga, pemerintah daerah, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), serta Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).

Total, ada 7.015 media online lokal, 962 media online nasional, dan 2.338 media online internasional yang dimonitor oleh PR Indonesia dan Kazee Digital Indonesia.

Baca juga: Berdayakan Rumput Laut dan Limbah Perikanan, Kementerian KP Kembangkan Pupuk Hayati

Monitoring dilakukan sejak 1 Januari-30 Juni 2021 dengan menggunakan metode kuantitatif secara real-time dan analisis kuantitatif,” jelas Asmono.

Pada kesempatan yang sama, Trenggono menyampaikan terima kasih dan berjanji untuk terus berkomunikasi dengan para pemangku kepentingan.

Dengan begitu, kebijakan yang dibuat oleh Kementerian KP sesuai dengan harapan dan kebutuhan masyarakat kelautan dan perikanan.

“Saya memang aktif berkomunikasi dengan semua pemangku kepentingan di sektor kelautan dan perikanan. Upaya ini ternyata diperhatikan teman-teman Humas Indonesia. Terima kasih atas penghargaannya,” kata Trenggono.

Asisten Khusus Bidang Media dan Komunikasi Publik Kementerian KP Doni Ismanto menambahkan, penghargaan dari Humas Indonesia dapat menjadi dorongan untuk terus berkarya bagi tim komunikasi Kementerian KP.

Baca juga: Jaga Kesehatan Laut, Menteri Trenggono Pastikan Perairan Indonesia Bebas Cantrang

Dengan demikian, Kementerian KP dapat mempertahankan reputasi sebagai kementerian yang dipercaya oleh publik dalam menjalankan amanah undang-undang serta menjaga dan mengelola sektor bahari.

“Sebuah kejutan dari teman-teman Humas Indonesia yang telah mengapresiasi kerja keras kami sehingga bisa meraih dua penghargaan di ajang AHI 2021. Semoga ini menjadi penyemangat kami untuk terus berinovasi agar pesan-pesan terkait sektor kelautan dan perikanan yang ingin disampaikan ke publik bisa tepat sasaran, serta sukses secara output dan outcome,” papar Doni.

Sebagai informasi, AHI 2021 merupakan ajang kompetisi kinerja humas pemerintah atau government public relations (GPR) di kementerian, lembaga, pemerintah daerah, BUMN, anak BUMN, dan BUMD se-Indonesia.

Ajang tersebut menjadi barometer pencapaian tertinggi kinerja departemen, biro, bagian humas, atau dinas komunikasi dan informatika.

Kehadiran AHI diharapkan dapat mendorong terciptanya humas yang strategis dan kontributif bagi reputasi positif segenap institusi publik dan perusahaan milik negara atau daerah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com