Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Sebut Pembatasan Saat Pandemi Juga Tak Kurangi Peredaran Narkoba

Kompas.com - 16/09/2021, 11:25 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menegaskan, pencegahan narkoba saat ini tidak bisa lagi dilaksanakan secara eksklusif, tetapi harus inklusif.

Ma'ruf mengatakan, kerja kolaboratif antara institusi penegak hukum, pendidikan, keagamaan dan lainnya akan memegang peranan penting yang strategis.

Apalagi, narkotika merupakan kejahatan luar biasa atau extraordinary crime yang menjadi perhatian seluruh negara di dunia, termasuk di Indonesia.

"Sebagai bangsa, kita sungguh prihatin melihat perkembangan lingkungan strategik global saat ini. Penelitian menunjukkan kecenderungan penyalahgunaan narkoba dan peredaran gelapnya terus meningkat," ujar Ma'ruf dalam webinar nasional Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Silaturahim Haji dan Umrah Indonesia (SAHI), Kamis (16/9/2021).

Baca juga: Sebut Lapas di Indonesia Melebihi Kapasitas, Mahfud Sarankan Pengguna Narkoba Direhabilitasi

Menurut Ma'ruf, salah satu faktor penyebab penggunaan narkoba adalah stres yang dialami seseorang karena adanya perubahan situasi sosial dan ekonomi akibat pandemi Covid-19.

Kondisi tersebut pun dinilainya membuat seseorang lebih mudah terpengaruh menggunakan narkoba.

Bahkan, kata dia, pembatasan yang diterapkan selama masa pandemi Covid-19 tidak menghentikan peredaran dan penyalahgunaan narkoba di masyarakat.

"Penjagaan ketat di setiap pintu keluar masuk suatu wilayah tidak membuat para bandar dan sindikatnya berhenti mengedarkan barang haram tersebut. Bahkan, muncul modus-modus baru penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika di dunia," kata dia.

Baca juga: Wapres Minta Penggunaan Anggaran Program Penanggulangan Kemiskinan Efektif

Begitu pun dengan perubahan pola perilaku masyarakat yang semakin tergantung pada internet juga mengubah cara pemasaran narkoba.

Hal itu pun membuat para bandar semakin gencar menawarkan narkoba secara daring melalui situs-situs gelap.

"Oleh karena itu, keterlibatan dan partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat sangat diperlukan dalam upaya pencegahan penyalahgunaan dan peredaran narkoba," kata dia.

Ma'ruf mengatakan, komitmen dan tekad perlawanan terhadap narkoba harus terus ditumbuhkan dan digelorakan.

Baca juga: Wapres: Pandemi Covid-19 Jadi Tantangan Bagi Sektor Pariwisata

Dengan demikian, maka hal itu dapat menjadi komitmen dan tekad kolektif bangsa untuk membersihkan Indonesia dari narkoba.

"Kita harus menyelamatkan generasi muda sebagai penerus perjuangan bangsa untuk mewujudkan tujuan dan cita-cita nasional, sebagaimana tercantum dalam pembukaan UUD 1945, agar terbebas dari penyalahgunaan narkoba," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com