Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Varian Baru Virus Corona C.1.2 yang Disebut Lebih Berbahaya dari Delta

Kompas.com - 15/09/2021, 17:07 WIB
Wahyuni Sahara

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO dalam situs resminya menyebut sedang memantau sejumlah varian baru virus corona, yang salah satunya adalah C.1.2.

Dalam situs itu disebut bahwa varian C.1.2 pertama kali diidentifikasi di Afrika Selatan pada Mei 2021.

Sejak itu, varian tersebut terdeteksi di tujuh negara lainnya yaitu Republik Demokratik Kongo, Mauritius, China, Inggris, Selandia Baru, Portugal, dan Swiss. Dari sejak itu, varian ini juga telah menarik banyak perhatian para ilmuwan.

Hal ini menurut seorang ahli virus dan dosen di bidang imunologi dan penyakit menular di Central Clinical School University of Sydney, Dr Megan Steain, karena C.1.2 mengandung mutasi yang terdapat dalam varian variant of concern (VOC) atau variant of interest (VOI).

Baca juga: Pemerintah Waspadai Tiga Varian Baru Covid-19: Lambda, Mu, dan C.1.2

Yang termasuk dalam kategori VOC adalah varian Delta, Alpha, Beta, dan Gamma. Sedangkan yang termasuk pada kelompok VOI adalah varian Mu, Eta, Iota, Kappa, dan Lambda.

“Ini mengandung beberapa mutasi kunci yang kita lihat di varian lain yang telah menjadi varian yang menarik (VOI) atau perhatian (VOC),” kata Steain seperti dilansir The Guardian.

Mesk begitu, varian C.1.2 belum memenuhi kriteria WHO sebagai VOC atau VOI. Tetapi, para ilmuwan dari National Institute for Communicable Diseases (NICD) dan rekan mereka dari KwaZulu Natal Innovation and Sequencing Platform (KRISP) di Afrika Selatan menyebut C.1.2 berpotensi menjadi VOI.

Menurut WHO, VOI adalah varian virus SARS-CoV-2 yang memiliki kemampuan genetik yang dapat memengaruhi karakteristik virus.

Maksudnya memengaruhi karakteristik virus antara lain dapat memengaruhi tingkat keparahan penyakit, pelepasan kekebalan, penularan, hingga kemampuan menghindari diagnostik maupun pengobatan.

Baca juga: Pemerintah Diingatkan untuk Bersiap Hadapi Varian Baru Virus Corona Mu dan C.1.2

Dalam studi yang belum ditinjau sejawat dan telah diunggah di repositori pra-cetak MedRxiv pada 24 Agustus 2021, para ahli mencatat, jumlah urutan C.1.2 yang tersedia mungkin kurang mewakili penyebaran dan frekuensi varian di Afrika Selatan, serta di seluruh dunia.

Namun, ahli menemukan apa yang digambarkan sebagai peningkatan konsisten dalam jumlah genom varian baru ini setiap bulan di negara Afrika.

Pada Mei 2021 ditemukan 0,2 persen genom yang diurutkan. Kemudian pada bulan Juni pengurutan genom C.1.2 meningkat menjadi 1,6 persen dan pada bulan Juli menjadi 2 persen.

Penulis penelitian menyebutkan, peningkatan jumlah genom ini mirip dengan peningkatan genom yang diamati pada varian Beta dan Delta ketika tahap awal varian tersebut dideteksi.

Halaman:


Terkini Lainnya

Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Nasional
Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Nasional
“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com