Varian Gamma
Varian Gamma memiliki gejala seperti demam, batuk kering, kelelahan ekstrem, dan hilangnya daya penciuman.
Mengutip mirror.co.uk, gejala varian Eta termasuk suhu tinggi, batuk terus menerus dan kehilangan atau perubahan pada indera pengecapan dan penciuman.
Menurut Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan yang juga Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Indonesia, Siti Nadia Tarmizi, gejala varian Iota juga sama dengan varian Covid-19 lainnya, tidak ada yang spesifik.
Baca juga: Satu Kasus Ditemukan di Jakarta, Apa Itu Virus Corona Varian Eta?
Varian Lambda
Melansir sciencefocus, gejala varian Lambda tidak jauh berbeda dengan gejala varian corona awal, yaitu demam, batuk terus-menerus, dan kehilangan indera penciuman dan indera pengecapan.
Dalam situs resmi National Health Service (NHS), program layanan kesehatan masyarakat di Inggris Raya menyebut bahwa varian Mu tampaknya memiliki gejala yang sama dengan semua jenis virus corona lainnya yaitu seperti demam, batuk yang terjadi secara terus menerus, kehilangan atau perubahan pada indera pengecapan atau penciuman.
Baca juga: Pemerintah Waspadai Tiga Varian Baru Covid-19: Lambda, Mu, dan C.1.2
Dicky mengatakan, semua varian baru Covid-19 memiliki gejala yang relatif sama. Hanya saja, menurutnya varian Delta memiliki tingkat keparahan yang lebih berat.
"Gejalanya relatif sama, hanya tingkat keparahannya lebih berat pada varian Delta karena jumlah virusnya dan faktor lain, kata Dicky.
Hal yang sama juga diungkap oleh Nadia. Semua varian baru Covid-19, kata Nadia, memiliki gejala yang sama, tidak ada yang khas.
"Secara gejala varian Covid-19 apapun tidak memberikan perbedaan, gejalanya sama, tidak ada yang spesifik," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.