Varian Alpha
Infeksi varian Alpha dapat memicu gejala seperti demam, batuk dan sakit tenggorokan, kehilangan indera perasa dan indera penciuman, sesak napas, sulit berpikir jernih, pusing, malaise, mual, kelelahan dan nyeri otot.
Gejala umum yang diakibatkan oleh infeksi varian Beta ini diketahui tidak berbeda jauh dengan virus corona awal yaitu seperti demam, indera penciuman hilang, sakit kepala, batuk terus-menerus, dan sakit tenggorokan. Varian Beta juga memiliki gejala khusus lainnya seperti sakit perut.
Dalam situs WebMD, penyedia informasi tentang kesehatan menyebut bahwa gejala varian Delta mirip dengan jenis virus corona asli maupun varian lainnya seperti demam, sakit kepala, sakit tenggorokan dan batuk terus-menerus.
Varian Delta juga memiliki gejala khusus lainnya seperti flu parah, sakit perut, muntah, mual, nyeri sendi, gangguan pendengaran, kehilangan indera penciuman dan hilang selera makan.
Baca juga: WHO Sebut Orang yang Terinfeksi Varian Delta Cenderung Berisiko Mengalami Gejala Berat
Ahli epidemiologi dari Griffith University Australia Dicky Budiman dalam DNAIndia mengatakan, varian Kappa memiliki gejala yang mirip dengan varian Covid-19 lainnya seperti flu, demam, sakit kepala, pegal-pegal, batuk berkepanjangan, mulut kering, hingga kehilangan indra penciuman dan pengecapan.
Sejumlah orang yang terinfeksi varian Kappa pada awalnya menurut Dicky juga mengalami gejala seperti campak.
"Untuk varian Kappa ini gejalanya sama dengan gejala awal campak, tapi dalam satu sampai dua hari pertama. Bedanya, varian Kappa tidak menunjukkan kelainan kulit seperti campak," ujar Dicky.
Gejala awal infeksi varian Kappa, kata Dicky, berupa ruam di sekujur tubuh, demam tinggi, batuk, pilek, serta mata merah dan berair, gejalanya mulai mirip dengan infeksi dari strain Covid-19 lain pada hari berikutnya.