JAKARTA, KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mengatakan, orang yang terinfeksi virus corona varian Delta cenderung berisiko lebih besar mengalami gejala-gejala berat. Gejala-gejala berat tersebut umumnya membutuhkan perawatan rumah sakit.
"Orang-orang yang terinfeksi varian Delta cenderung berisiko lebih tinggi mengalami gejala-gejala berat yang membutuhkan perawatan rumah sakit," kata WHO seperti dikutip dari situs resminya, Kamis (2/9/2021).
Hal itu menurut WHO dikarenakan varian Delta dua kali lebih menular dibandingkan virus Covid-19 yang muncul pertama kali. Bahkan varian Delta 50 persen lebih menular dibandingkan varian mengkhawatirkan lainnya.
"Sekitar 50 persen lebih menular dibandingkan varian-varian mengkhawatirkan lainnya yang sudah terinfeksi," kata WHO.
Baca juga: WHO: Varian Delta 50 Persen Lebih Menular Dibandingkan Varian yang Mengkhawatirkan Lainnya
Bukti-bukti baru menunjukkan, jika seseorang yang pernah terinfeksi, risiko mereka terinfeksi kembali bisa meningkat dengan varian Delta, dibandingkan dengan varian Alpha.
Vaksin-vaksin yang tersedia saat ini, menurut WHO, masih efektif melawan varian baru virus corona.
"Berdasarkan bukti yang ada saat ini, vaksin-vaksin yang telah memiliki izin dan terlah tersedia efektif melawan varian-varian Covid-19. Orang-orang yang telah menerima dosis vaksin lengkap cenderung tidak mengalami penyakit yang berat atau kematian karena Covid-19," jelas WHO.
Baca juga: Kemenkes Sebut Varian Delta Masih Dominan, Penularannya 5 Kali Lebih Cepat
Meski begitu, WHO mengingatkan vaksin tidak 100 persen efektif melawan virus corona maupun varian-varian lainnya.
"Ingat, tidak ada vaksin yang 100 persen efektif, dan Anda masih bisa terinfeksi dan menyebarkan virus kepada orang lain bahkan setelah divaksin," ucap WHO.
Oleh karena itu, untuk perlindungan yang maksimal, WHO mengimbau masyarakat agar tetap menggunakan masker, jaga jarak fisik, rajin membersihkan kedua tangan, dan hindari tempat-tempat yang ramai termasuk pertemuan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.