Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pandemi Belum Usai meski Kasus Covid-19 Indonesia Menurun...

Kompas.com - 07/09/2021, 17:39 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus Covid-19 di Indonesia menunjukkan penurunan signifikan. kasus aktif yang tadinya mencapai 500.000 kini telah di bawah angka 150.000.

Pemerintah pun terus memperpanjang pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) karena dianggap sukses menurunkan kasus Covid-19. Kendati demikian sejumlah pembatasan mulai dilonggarkan.

Pusat perbelanjaan mulai beroperasi kembali dengan pembatasan yang lebih longgar. Pelonggaran aturan juga berlaku di tempat makan. Jika sebelumnya aturan makan di tempat makan hanya 30 menit, kini diperpanjang menjadi 60 menit.

Baca juga: Wamenkes Minta Warga Tetap Waspada, Eskalasi Covid-19 Masih Terjadi di Negara Tetangga

Namun, sedianya Indonesia belum benar-benar bebas dari pandemi virus corona. Presiden Joko Widodo juga telah mewanti-wanti bahwa virus corona tak akan hilang 100 persen. 

"Kita semuanya bersama-sama harus menyampaikan kepada masyarakat, kepada rakyat bahwa yang namanya Covid ini tidak mungkin hilang secara total," kata Jokowi melalui tayangan YouTube Sekretariat Presiden.

"Yang bisa kita adalah mengendalikan, ini penting. Statement ini penting sekali supaya tidak terjadi euforia yang berlebihan," tuturnya.

Jokowi mengatakan, situasi pandemi di Tanah Air memang sudah menunjukkan perbaikan beberapa waktu terakhir.

Hal ini terbukti dari menurunnya jumlah kasus Covid-19 harian dan tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit rujukan virus corona.

BOR nasional berada di angka 19 persen. Sementara, BOR rumah sakit darurat Covid-19 Wisma Atlet Jakarta sebesar 9 persen. Oleh karena perbaikan situasi tersebut, pemerintah melakukan pelonggaran pembatasan di berbagai sektor. Namun, kata Jokowi, hal itu bukan berarti melonggarkan secara penuh.

Baca juga: BOR RS Rujukan Covid-19 Turun, Wamenkes: Saatnya Perbaiki Kualitas

 

"Jangan sampai Informasi seperti ini disalahmengertikan bahwa sudah boleh ini, sudah boleh ini, sudah boleh ini, ini yang berbahaya," ujarnya.

Presiden mengingatkan bahwa varian Delta masih tetap mengintai siapa pun yang lengah dalam menerapkan protokol kesehatan.

Jokowi juga meminta seluruh pihak waspada terhadap potensi penularan varian baru virus Corona Mu atau B.1.621. Ia tidak ingin varian tersebut kembali menyebabkan lonjakan kasus corona di Indonesia.

"Begitu lengah, (Covid-19) bisa naik lagi," kata dia.

 

Di tambah pula saat ini sejumlah negara di ASEAN yang beberapa di antaranya berbatasan langsung dengan Indonesia masih mengalami lonjakan kasus Covid-19. Hal itu diungkapkan Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono.

Baca juga: Jokowi: Masyarakat Harus Sadar Covid-19 Selalu Mengintai, Begitu Lengah, Kasus Naik

"Di beberapa negara-negara tetangga kita eskalasi (kasus Covid-19) itu masih terjadi. Di Malaysia masih terus terjadi eskalasi, di Filipina masih terus terjadi, di Vietnam masih terus terjadi, sedangkan kita sudah mulai menurun," kata Dante.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com