Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muhadjir Minta Mubalig Kuasai Teknologi Informasi

Kompas.com - 06/09/2021, 12:30 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meminta mubalig menguasai bidang teknologi sebagai sarana penunjang dalam berdakwah.

Hal tersebut disampaikan Muhadjir di acara peluncuran 1.000 Dai Agen Perdamaian Lembaga Dakwah Khusus (LDK) Muhammadiyah Jawa Timur, secara virtual, Sabtu (4/9/2021).

"Seiring perkembangan iptek terutama teknologi informasi, medan dakwah kita semakin kompleks dan terjal. Tentu saja banyak piranti atau bekal yang diperlukan, salah satu yang harus dikuasai mubaligh era sekarang adalah teknologi informasi," ujar Muhadjir, dikutip dari siaran pers, Senin (6/9/2021).

Baca juga: PDI-P dan Ikhwanul Muballighin Inisiasi Gerakan Nasional Mubalig Bela Negara

Menurut Muhadjir, dalam perkembangan iptek saat ini, salah satu tantangan yang dihadapi mubalig yakni konflik di dunia maya atau internet.

Ia mengatakan, mubalig atau dai memiliki peranan penting dalam mewujudkan perdamaian bangsa sehingga mereka harus proaktif terhadap perubahan yang terjadi, termasuk dalam konsep berdakwah.

"Sekarang untuk berkonflik bukan lagi menghitung kekuatan-kekuatan yang sifatnya fisikal tetapi justru yang berbasis pengetahuan, teknologi terutama teknologi informasi," kata dia.

Menurut dia, fenomena industri 4.0 mutlak harus dikuasai oleh para dai, khususnya dari Muhammadiyah.

Baca juga: Bertemu Jokowi, Badan Koordinasi Mubalig Sampaikan soal Bela Negara

Beberapa hal yang harus dikuasai adalah tentang virtual reality, kemampuan mengoperasikan internet, serta memproduksi konten-konten di berbagai platform media sosial dan online.

"Yang harus dipahami, banyaknya musuh-musuh yang harus diperangi dalam mewujudkan perdamaian melalui dunia maya. Lawan yang paling berbahaya misalnya ujaran kebencian, hasutan, hingga caci maki, dan pembunuhan karakter," kata dia.

Adapun dalam peluncuran 1.000 Dai Agen Perdamaian Muhammadiya, para dai akan mendapat pembinaan untuk berdakwah melalui tema-tema kekinian dengan misi perdamaian rahmatan lil alamiin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem 'Mualaf Oposisi'

Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem "Mualaf Oposisi"

Nasional
Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi 'King Maker'

Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi "King Maker"

Nasional
Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Nasional
Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Nasional
Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Nasional
Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Nasional
Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Nasional
Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Nasional
Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Nasional
UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

Nasional
Jemaah Haji Tak Punya 'Smart Card' Terancam Deportasi dan Denda

Jemaah Haji Tak Punya "Smart Card" Terancam Deportasi dan Denda

Nasional
Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Nasional
Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Nasional
Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com