Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Tinjau Pelaksanaan PTM Terbatas di Pesantren Darunnajah

Kompas.com - 02/09/2021, 11:47 WIB
Sania Mashabi,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin meninjau pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di Pondok Pesantren Darunnajah, Jakarta, pada Kamis (2/9/2021).

Dalam kesempatan itu, Ma'ruf memastikan penerapan protokol kesehatan saat proses belajar mengajar di masa pandemi Covid-19.

"Saya mengapresiasi pengurus Pesantren Darunnajah yang telah secara konsisten menerapkan protokol kesehatan dalam pelaksanaan PTM, bahkan jauh sebelum pemberlakuan PPKM level 3," kata Ma'ruf dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (2/9/2021).

"Dengan menyiapkan sarana dan prasarana yang diperlukan untuk memastikan PTM dapat berjalan degan baik," tutur dia.

Baca juga: Satgas: PTM Terbatas Dihentikan 3 Hari jika Ditemukan Siswa Terpapar Covid-19

Pihak pengelola pesantren menerapkan protokol kesehatan dengan penyediaan sarana seperti tempat cuci tangan, ruang isolasi mandiri, dan larangan keluarga santri menjenguk selama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

Selain itu, terdapat rutinitas baru yang dilakukan santri sebelum melaksanakan pembelajaran yakni berjemur bersama sebagai upaya untuk meningkatkan imunitas.

Pondok Pesantren Darunnajah juga telah mengadakan vaksinasi dosis pertama dan kedua untuk para guru, administrator, dan karyawan yang berjumlah 365 orang.

Sedangkan jumlah santri yang sudah divaksin sebanyak 949 orang dari total 2.433 santri. Pesantren Darunnajah juga telah menyelenggarakan vaksinasi untuk siswa di luar lingkungan pesantren.

Untuk mendorong percepatan vaksinasi Covid-19, pihak pesantren kembali mengadakan vaksinasi untuk 360 orang santri yang pelaksanaannya didukung oleh empat tenaga kesehatan dari Puskesmas Ulujami.

Baca juga: Kapasitas Belajar Tatap Muka Terbatas di Wilayah PPKM Level 2-3 Maksimal 50 Persen

Dalam acara tersebut hadir pula Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, serta pimpinan Pondok Pesantren Darunnajah Sofwan Manaf dan Hadiyanto Arief.

Sementara Ma'ruf didampingi oleh Kepala Sekretariat Wapres Mohamad Oemar, dan Staf Khusus Wapres Bambang Widianto serta Masduki Baidlowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com