Selain Watchdoc, ada empat penerima lainnya yang meraih penghargaan Ramon Magsaysay dari berbagai negara di Asia tahun ini, yaitu ilmuwan Firdaus Qadri dari Bangladesh yang mengembangkan vaksinasi berbagai penyakit, Amjad Saqib dari Pakistan yang menciptakan kredit berbunga nol persen untuk jutaan warga miskin.
Baca juga: Watchdoc, Pembuat Film Dokumenter Sexy Killers, Raih Penghargaan Nobel Asia Ramon Magsaysay 2021
Kemudian, Roberto Ballon, nelayan Filipina yang menyelamatkan mata pencarian ribuan nelayan lain lewat gerakan konservasi laut dan pesisir, dan Steven Muncy yang puluhan tahun bekerja untuk pengungsi perang, bencana alam, hingga konflik sosial di negara-negara Asia Tenggara, seperti Myanmar, Laos, Thailand, dan Filipina.
Berdasarkan data situs resmi Raymon Magsaysay, sebelum Watchdoc ada sejumlah individu dan organisasi dari Indonesia yang pernah menerima Raymon dalam berbagai kategori, di antaranya adalah Mochtar Lubis (1958), Ali Sadikin (1971), Abdurrahman Wahid (1993), Pramoedya Ananta Toer (1995), Ahmad Safi’i Maarif (2008), dan Komisi Pemberantasan Korupsi (2013).
Beberapa tokoh yang dikenal secara global juga pernah mendapat penghargaan Raymon Magsaysay, antara lain, Dalai Lama dari Tibet (1958) dan Bunda Teresa dari India (1962).
Penghargaan Ramon Magsaysay sering disebut juga sebagai Nobel versi Asia. Penghargaan ini diberikan sejak 1957 kepada individu atau organisasi yang dianggap unggul di bidang masing-masing.
Baca juga: Aksi Peretasan Incar Akun Instagram WatchDoc dan Twitter Film KPK End Game
Nama penghargaan diambil dari nama Presiden Filipina yang tewas dalam kecelakaan pesawat pada 1957. Raymon dikenang sebagai pemimpin yang membawa Filipina ke era keemasan dengan iklim demokrasi yang baik dan bebas korupsi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.