Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Raih Penghargaan Ramon Magsaysay, Watchdoc: Jadi Kontrak Politik-Moral agar Konsisten

Kompas.com - 01/09/2021, 12:00 WIB
Tsarina Maharani,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rumah produksi Watchdoc Documentary menerima Penghargaan Ramon Magsaysay untuk kategori "Emergent Leadership".

Produser senior Watchdoc Ari Trismana mengatakan, penghargaan ini menjadi kontrak politik dan moral bagi Watchdoc agar tetap konsisten mengadvokasi publik dalam isu lingkungan, demokrasi, dan hak asasi manusia (HAM).

"Selain sebagai bentuk apresiasi, sebenarnya juga jadi semacam alat kontrak politik dan moral agar penerima tetap konsisten ada di jalurnya," ujar Ari saat dihubungi, Rabu (1/9/2021).

Baca juga: Akun IG WatchDoc Jadi Korban, Dandhy Laksono Curiga Ada Benang Merah Peretasan

Ari mengaku bangga atas penghargaan Ramon Magsaysay yang diterima Watchdoc. Namun, ia mengatakan, penghargaan ini bukan semata hasil kerja keras Watchdoc sendirian.

"Sebab dalam film dokumenter yang kami produksi, di situ ada keberanian para subyek untuk menceritakan kisah-kisah mereka. Keberanian mereka bukannya tanpa risiko. Maka mereka juga wajib diapresiasi," ucap dia.

Selain itu, ada komunitas yang secara mandiri menyelenggarakan kegiatan nonton bareng (nobar) atau layar tancap untuk film-film dokumenter Watchdoc.

Menurut Ari, komunitas-komunitas inilah yang menjadi ujung tombak distribusi karya-karya Watchdoc.

"Penghormatan setinggi-tingginya juga kami tujukan kepada mereka," ujar dia. 

Ia pun mengatakan, penghargaan Ramon Magsaysay ini juga ditujukan kepada semua pihak yang memperjuangkan lingkungan, demokrasi, dan HAM.

Baca juga: Ramon Magsaysay Award Tambah Semangat KPK

Dikutip dari Kompas.id, penghargaan Ramon Magsaysay kategori Emergent Leadership kepada Watchdoc diberikan karena film-film dokumenter mereka dianggap masuk dalam jurnalisme investigasi yang menggunakan platform baru dan kreatif dalam menyoroti masalah sosial, lingkungan, dan hak asasi manusia.

Selain itu, Watchdoc yang dirintis sejak tahun 2009 ini juga dianggap memberdayakan komunitas yang terpinggirkan dan rentan, serta menginspirasi kaum muda untuk mencari kebenaran.

"Karya-karya Watchdoc mengangkat sesuatu yang tak banyak dibicarakan atau dihindari orang, dan mendistribusikannya kepada generasi baru," kata Presiden Ramon Magsaysay Award Foundation Susan Afan dari Manila, Filipina, lewat pernyataan pers, Selasa (31/8/2021).

Selama 12 tahun, Watchdoc telah memproduksi sekitar 300 judul film dokumenter. Beberapa di antaranya Sexy Killers, Tenggelam dalam Diam, The Endgame, Dilarang Sakit, dan Alkinemokiye.

Baca juga: Aksi Peretasan Incar Akun Instagram WatchDoc dan Twitter Film KPK End Game

Pada 2012, Alkinemokiye yang menceritakan kisah pekerja tambang di Papua mendapat penghargaan Screen Below the Wind dari Southeast Asia Documentary Film Festival.

Penghargaan Ramon Magsaysay sering disebut sebagai ”Nobel versi Asia”. Penghargaan ini diberikan sejak 1957 kepada individu atau organisasi yang dianggap unggul di bidang masing-masing.

Nama penghargaan diambil dari nama Presiden Filipina yang tewas dalam kecelakaan pesawat pada 1957.

Raymon dikenang sebagai pemimpin yang membawa Filipina ke era keemasan dengan iklim demokrasi yang baik dan bebas korupsi.

Baca juga: Watchdoc, Pembuat Film Dokumenter Sexy Killers, Raih Penghargaan Nobel Asia Ramon Magsaysay 2021

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com