Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cak Imin Targetkan PKB Raih Posisi Dua Besar di Pemilu 2024

Kompas.com - 28/08/2021, 18:40 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Rakhmat Nur Hakim

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menyatakan tekadnya agar partainya bisa memenangkan Pemilu 2024 atau minimal meraih posisi dua besar.

Hal tersebut disampaikan Cak Imin saat memberikan arahan secara virtual pada Pengukuhan dan Penandatanganan Pakta Integritas DPC PKB seluruh Sulawesi Tenggara serta Coaching Clinic Pencalegan Dini DPW PKB di Kota Kendari, Sabtu (28/8/2021).

"Kita bersyukur berbagai hasil survei posisi PKB cukup bagus. Ada di tiga besar bahkan ada yang menyebutkan dua besar. Sampai pemilu nanti, kita harus memenangkan Pemilu, minimal bisa rebut juara dua Pemilu 2024," kata Cak Imin dalam keterangannya, Sabtu (28/8/2021).

Baca juga: PKB Minta Reshuffle Didasarkan pada Kinerja Menteri, Bukan untuk Bagi-bagi Kursi

Cak Imin mengatakan, PKB harus bisa menjadi kekuatan pembaharu dan pembeda serta menjadi jalan keluar atau harapan baru di tengah kondisi stagnasi politik, ekonomi, dan berbagai ancaman akibat Covid-19.

"Kondisi ekonomi mengalami stagnasi, pemerintahan yang tak berdaya. Saya melihat akan terjadi ada pemerintah daerah yang tidak berdaya mengatasi keadaan sulit karena cara kerjanya salah. DPC-DPC PKB harus terus mencermati kinerja pemerintahan di daerah masing-masing," ucap Cak Imin.

Wakil Ketua DPR itu juga mengajak seluruh kader, pengurus, dan simpatisan PKB untuk terus bersama membangun komitmen dalam rangka memenangkan partai.

Ia pun meminta agar pada Pemilu 2024 ada anggota DPR yang berasal dari daerah Sulawesi Tenggara (Sultra).

"Kalau di Sultra, kita harus bangun komitmen memenangkan PKB. Tahun 2024 kita harus ada anggota DPR RI dari Sultra," ucap dia.

Baca juga: Soal PAN Merapat Koalisi, PKB: Seribu Teman Terlalu Sedikit

Guna mencapai berbagai target yang ditetapkan, Cak Imin meminta seluruh anggota DPR, DPRD I, dan DPRD II dari PKB harus terus bekerja sesuai fungsi dan tanggung jawabnya.

"Ketua DPC PKB se-Indonesia agar tidak pernah berhenti mendekatkan PKB di hati masyarakat. PKB harus bersama denyut nadi dan partisipasi politik rakyat," tutur Cak Imin.

Lebih lanjut, ia meminta seluruh DPC dan DPW PKB untuk terus berinovasi mencari cara yang kreatif dan tak terjebak formalitas.

Ia mendorong DPC dan DPW menghadirkan PKB yang inklusif, cair dengan apa yang terjadi di masyarakat.

"Kalau bikin acara, harus betul-betul yang bisa menjadikan PKB mudah diakses, mudah ditempuh untuk berkomunikasi. Kalau memungkinkan bisa membantu apa yang dibutuhkan masyarakat," kata dia.

Selain itu, Cak Imin juga mengingatkan bahwa komunikasi yang tepat akan memiliki dampak yang sangat luas bagi suara PKB di masyarakat.

Baca juga: Masuk Tiga Besar Partai Versi Survei, PKB: Masih Ada Waktu Mengejar Jadi Dua Besar

Kemudian, PKB juga harus mampu menjadi jembatan dan sarana untuk menindaklanjuti harapan dan aspirasi masyarakat kepada lembaga terkait.

"Komunikasi ini menjadi penting untuk menyerap dan menyampaikan ke pihak-pihak terkait. Misalnya, aspirasi tentang penderitaan seorang petani yang tanahnya digusur, tersalurkan melalui parpol dengan tepat. Jangan didiamkan, PKB harus hadir dan membawa, menyuarakan masalah itu," imbuh dia.

Adapun berdasarkan catatan Kompas.com, PKB dalam sejumlah survei masih masuk dalam 10 besar partai pilihan masyarakat jika Pemilu diadakan saat ini.

Survei terkini yaitu dari Indikator Politik Indonesia menunjukkan bahwa PKB berada pada posisi lima dengan elektabilitas 8,2 persen. Survei ini digelar oleh Indikator pada 30 Juli-4 Agustus 2021.

Prestasi tertinggi PKB dalam survei sejauh ini ditunjukkan dalam Survei Charta Politika pada 12-20 Juli 2021. Berdasarkan survei itu, PKB meraih posisi tiga, di bawah PDI-P dan Partai Gerindra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com