Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ari Junaedi
Akademisi dan konsultan komunikasi

Doktor komunikasi politik & Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama.

Jangan Cemas, Cemas Itu Berat

Kompas.com - 24/08/2021, 18:21 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Kecemasan kondisi berbangsa

Ketidakadilan dan ketidakberpihakan kepada orang kecil kerap menjadi kecemasan kita bersama.

Saat remisi diberikan dengan obral besar kepada 214 narapidana tindak pidana korupsi, tetap saja kita merasa cemas.

Alasan bahwa ada dasar hukum dan peraturan lain atas pemberian remisi tersebut seakan tidak cukup kuat untuk menutup kesan “hukum tajam ke atas dan tumpul serta mejan ke bawah”.

Pemberian remisi saat peringatan HUT Proklamasi seakan “mengejek” perjuangan para pahlawan bangsa yang rela berkalang tanah demi kemerdekaan.

Melihat keanehan yang terjadi saat pemilihan wakil pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) dari Sulawesi Barat untuk HUT Proklamasi ke Istana Merdeka, Jakarta, kita pun cemas.

Cemas bahwa era transparansi dan akuntabilitas yang dicanangkan rezim Jokowi sejak awal memimpin negeri ini hanya berlaku di pusat saja. Tetapi tidak di daerah.

Kristina yang punya mimpi menjadi Paskibraka tingkat nasional dan telah berjuang keras melalui berbagai tahapan seleksi berjenjang tingkat daerah dinyatakan positif Covid sebelum keberangkatannya ke Jakarta.

Pilihan pengganti Kristina pun, bukan dari peringkat kedua di kontingen Sulawesi Barat. Hasil pemeriksaan kedua untuk swab antigen yang membuktikan Kristina negatif Covid juga tidak menggugurkan keputusan pembatalan pengiriman Paskibraka tersebut (Kompas.com, 20 Agustus 2021).

Baca juga: Mimpi Kristina Jadi Paskibraka di Istana Buyar karena Dibilang Positif Covid-19, Penggantinya Tak Ada di Rangking

 

Walau Ombudsman Perwakilan Sulawesi Barat menemukan kesalahan prosedural tetapi setidaknya cara-cara tidak beradab yang dilakukan aparat di daerah harus ada kontrol berjenjang.

Kristina yang berasal dari keluarga miskin kini terpaksa harus mengubur mimpinya melihat Istana, bertemu langsung Presiden Jokowi dan tekad membahagiakan keluarganya di pelosok Mamasa.

Baca juga: Sosok Kristina, Paskibraka yang Gagal ke Istana meski Lolos Seleksi, Anak Buruh Tani yang Berprestasi

Seorang sahabat saya yang dosen di Madura juga cemas melihat arogansi seorang camat di daerahnya.

Di zaman online yang serba canggih ini ternyata masih ada pejabat yang meminta bawahannya untuk “nyolong” berjamaah dan diumumkan pula.

Camat Batang-Batang di Kabupaten Sumenep meminta para kepala desa untuk mencuri sapi warga yang menolak ikut program vaksinasi yang dilakukan pemerintah daerah (Kompas.com, 16 Agustus 2021).

Baca juga: Camat yang Perintahkan Kades Curi Sapi Warga, Mundur dari Jabatan

Entah terlalu kreatif atau sudah kehabisan akal untuk menyukseskan program vaksinasi, gagasan yang dilontarkan seorang kepala kecamatan di Sumenep ini sebaiknya tidak terlalu dicemaskan. Biarkan kepala daerahnya yang membina bawahannya dengan caranya sendiri.

Perhebat komunikasi transendental

Berbagai rasa kecemasan baik terhadap diri sendiri maupun lingkungan luar, bisa jadi timbul karena kita tidak mampu mengelelola manajemen kalbu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com