PEMBERITAAN mengenai aktivitas terkini Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto tampak memunculkan diferensiasi dari sisi potitioning politik.
Aktivitas dan pemberitaan di media mengenai Airlangga tak hanya berkutat pada dinamika politik terkait posisinya selaku Ketua Umum Partai Golkar.
Tidak juga itu terbatas pada jabatannya sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) yang di era pandemi Covid-19 sekaligus merangkap Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN).
Baca juga: Ini Pesan Buya Syafii Maarif untuk Airlangga Hartarto
Dari sejumlah aktivitas tersebut, ia juga muncul sebagai sosok yang disibukkan dengan berbagai kegiatan relijius bernuansa sosial. Salah satunya, melalui Majelis Ahlul Hidayah (Majelis AH) pimpinan tokoh muda NU Nusron Wahid.
Di majelis yang nama inisialnya sama (Ahlul Hidayah dan Airlangga Hartarto sama-sama berinisal AH), tampak ada upaya personifikasi. Dari sisi komunikasi politik, ini merupakan strategi agar mudah menancapkan pesan kepada khalayak sebagai komunikan.
Doris A Graber (1984) dalam karyanya Mass Media and American Politics, menyebut bahwa komunikasi politik merupakan upaya konstruksi, pengiriman, penerimaan, dan pemrosesan pesan yang berpotensi memiliki dampak signifikan langsung atau tidak langsung terhadap politik.
Apa yang dilakukan Airlangga Hartarto tidak bisa lepas dari upaya strategi marketing komunikasi politik.
Dalam political marketing, yang dilakukan Airlangga melalui Majelis AH adalah kegiatan dalam proses politik sebagai proses memperkenalkannya kepada masyarakat dengan metode pemasaran (marketing).
Selaku Ketua Umum Partai Golkar, yang punya potensi dicalonkan sebagai calon presiden di Pemilihan Presiden/Wakil Presiden (Pilpres) 2024, Airlangga tentu harus sedini mungkin mempersiapkan langkah politik untuk bisa lebih dikenal publik (popularitas).
Modal utama yang ke depan bisa dikonversikan menjadi ketertarikan publik untuk memilih (elektabilitas) sepanjang dalam segmentasi, targeting, dan strategi kampanyenya efektif.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.