Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asosiasi Dinas Kesehatan: Covid-19 Jadi Penyakit Endemik Masih Tanda Tanya

Kompas.com - 18/08/2021, 19:47 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Asosiasi Dinas Kesehatan (Adinkes) Nurhandini Eka Dewi belum dapat memastikan apakah Covid-19 dapat menjadi penyakit endemik pada 2022, meskipun cakupan vaksinasi telah mencapai 70 persen.

"Terbebas dari pandemi ke endemi pada 2022 masih tanda tanya," kata Eka dalam konferensi pers secara virtual bersama Koalisi Profesi dan Asosiasi Kesehatan, Rabu (18/8/2021).

Baca juga: Epidemiolog Sebut Covid-19 Belum Menjadi Penyakit Endemi dalam Waktu Dekat

Eka mengatakan, hingga saat ini belum ada satu negara pun yang berhasil terbebas dari pandemi Covid-19.

Beberapa negara sempat mengalami penurunan kasus Covid-19, namun kembali mengalami lonjakan.

Selain itu, terdapat kasus pasien yang terinfeksi virus Corona kendati sudah divaksinasi.

"Artinya angka kesakitan masih muncul, kalau kita lihat dunia masih bergerak maju mundur, ada melandai dan naik lagi, kalau tahun depan atau awal tahun (Covid-19 jadi endemi) belum ya," ujarnya.

Lebih lanjut, Eka mengatakan, salah satu indikator untuk melihat pandemi berubah menjadi endemi yakni pertumbuhan kasus Covid-19 di negara-negara lain.

"Kita lihat angka kemunculan kasus di negara-negara yang ada, itu salah satu jadi patokan," pungkasnya.

Baca juga: Berubah Jadi Endemi, Pemerintah Kejar Target Vaksinasi ke 208 Juta Jiwa Sepanjang 2021

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, pandemi akan berganti menjadi endemi pada tahun 2022. Setidaknya ada sekitar 89 persen ilmuwan yang memproyeksikan hal serupa.

Kendati demikian, vaksinasi Covid-19 tetap harus terakselerasi oleh berbagai negara karena virus tersebut belum sepenuhnya hilang. Apalagi, pemulihan di setiap negara akibat pandemi Covid-19 tak seragam.

"Vaksin tetap harus diakses seluas-luasnya, disiplin terutama masker termasuk 4M yang lain, implementasi 3T, dan perkuatan sistem kesehatan," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers Nota Keuangan dan RUU APBN 2020 di Jakarta, Senin (16/8/2021).

Bendahara Negara ini menyebutkan, negara yang memiliki akses vaksin akan lebih cepat pulih dibanding negara yang kesulitan mendapat akses. Hal ini, kata Sri Mulyani, akan mempengaruhi kondisi pemburukan ekonomi.

"Oleh karena itu, kita mewaspadai uneven economic recovery karena akan menimbulkan komplikasi dari sisi policy response-nya," ucap Sri Mulyani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com