Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megawati: Makanya Saya Bilang ke Pak Jokowi, Blusukan Pak, Blusukan...

Kompas.com - 12/08/2021, 20:21 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri mengungkapkan pentingnya seorang pemimpin untuk turun langsung ke lapangan melihat masyarakat.

Menurut Megawati, apa yang dimaksud dengan turun ke lapangan lebih akrab disebutnya dengan istilah "blusukan". Hal itu pula yang juga terus diajarkannya kepada Presiden Joko Widodo.

"Dengan negara sebesar ini. Ya harus menjadi pemimpin lapangan. Makanya saya bilang ke Pak Jokowi, blusukan pak, blusukan. Saya tuh dulu blusukan. Bukan mau menyombongkan diri, tidak. Itu sebuah pengalaman hidup. Luar biasa Indonesia ini," kata Megawati dalam webinar Badan Kebudayaan Nasional Pusat PDI Perjuangan bertemakan "Bung Hatta Inspirasi Kemandirian Bangsa", Kamis (12/8/2021).

Baca juga: Megawati Beberkan Alasan Bung Karno Tak Punya Wapres Selain Bung Hatta

Presiden ke-5 RI itu mengatakan, seorang pemimpin tidak bisa hanya menggunakan teori untuk menjalankan tugasnya.

Namun, dibutuhkan pula praktik di lapangan dengan cara bertemu langsung rakyatnya. Mega menggunakan istilah "blusukan" untuk bertemu langsung kepada rakyat, saat dirinya menjadi presiden.

Ia tak memungkiri bahwa Presiden Jokowi juga turut serta didorongnya untuk menjalankan blusukan seperti yang pernah dilakukannya.

"Pemimpin itu harus memimpin rakyat banget. Artinya bertemu dengan rakyat. Istilahnya supaya rakyat itu tahu, hidungmu lho," ujarnya.

Selain kepada Presiden Jokowi, Megawati mengaku juga mengajarkan hal tersebut kepada anak-anaknya, termasuk Ketua DPR Puan Maharani.

"Saya ajarkan juga kepada anak-anak saya, kepada Mbak Puan, kamu harus salaman. Ini tangan saya, mungkin salaman sama orang lepra, mungkin salaman sama orang gatelan. Tapi itulah tangan rakyat, saya bilang," tambah dia.

Kendati mengajarkan kepemimpinan blusukan, Megawati mengaku enggan berniat untuk menyalonkan kembali menjadi presiden.

Baca juga: Megawati Heran Tak Banyak yang Kisahkan Perjuangan Pahlawan Kemerdekaan


Sebab, ia menyadari usianya yang sudah tidak muda dan mendukung untuk menjadi presiden. Namun, hal tersebut menurutnya tak menghalangi untuk berhenti mengajarkan soal kepemimpinan.

"Karena sudah tua, enggak ada niat saya mau jadi presiden lagi. Saya cuma mau bilang, pemimpin Republik Indonesia adalah harus pemimpin rakyat yang mengerti, yang mengerti yang namanya kehidupan rakyat sebenarnya seperti apa," tegas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com