Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ari Junaedi
Akademisi dan konsultan komunikasi

Doktor komunikasi politik & Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama.

Memaknai Corona ala Madura

Kompas.com - 06/08/2021, 10:05 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
  • Banyuwangi (Al Anwari, Rahmatullah, Darussalam dan Al Azhar)
  • Situbondo (Salafiyah Sya’fiyah Sukorejo, Walisongo, Nurul Huda, dan Jami’yah Tahfidz Quran)
  • Lumajang (Khomsani Nur, Miftahul Midad, Kyai Sarifudin, Al Fauzan Labruk Lor, dan Darun Najah)
  • Jember (Assuniiyah Diponegoro, Bustanul Ulum Mlokorejo, Nurul Islam Tawangmangu, Al-Wafa Tempurejo, Baitul Arqom Balung dan Ibu Kasir)
  • Bondowoso (Al Islah Grujugan, Darul Istiqomah Maesan, Manbaul Ulum Wonosari, Al Irsyad, Darul Falah dan Nurut Taqwa Cermee)
  • Lamongan (Al Hikam, Al Mizan, Sunan Drajat, Al Islah, dan Al Fatimiyah)
  • Gresik (Al Furqon, Maskumambang, Elkadi, Darul Atsar, Mambaus Sholihin Suci, Darut Taqwa, dan Qomaruddin Bungah)
  • Madura (Darul Ulum Banyuanyar, Al Amien Prenduan, As Shomadiyah Bangkalan, dan An Nuqayyah Guluk-Guluk)
  • Pasuruan (Sidogiri)

Dalam sejarah kepartaian di era Soeharto, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) begitu sulit ditaklukkan pemerintah Orde Baru di Jawa Timur karena ada seorang kyai khost yang tidak bisa “dikuningisasi” oleh Golkar.

Mendiang KH Alawy Muhammad sangat sentral pengaruhnya bagi warga Madura. Begitu pengasuh Pondok Pesantren Attaroqi, Karongan, Sampang ini berujar coblos hijau maka ribuan orang Madura di mana pun berada akan pilih PPP.

Aksi nekat penerobosan penyekatan aparat keamanan di Jembatan Suramadu bagi warga Madura yang akan berpergian ke arah Surabaya ketika pandemi gelombang dua menyeruak (Kompas.com, 18/06/2021) menjadi bukti kurang berhasilnya program sosialisasi mengenai bahaya penularan Covid.

Kegagalan komunikasi

Bagi kalangan muda Madura, terpaan informasi sesat dari media sosial juga sangat besar mempengaruhi preferensi untuk tidak mengikuti program vaksinasi.

Bagi kalangan milenial Madura, sharing informasi tanpa saring dari konten media sosial ikut mempengaruhi pola pandang kalangan tua terhadap Covid dan vaksinasi.

Kegagalan Kementerian Komunikasi dan Informasi adalah membangun narasi-narasi berbasis local wisdom dan tidak melibatkan akademisi dari Madura atau yang mengerti tentang Madura.

Ketika masyarakat kesulitan mencari obat dan vitamin yang bisa meningkatkan imun tubuh, kampanye pemerintah tentang pemanfaatan minuman rempah atau jamu tradisional hampir tidak ada.

Padahal dari warisan peninggalan Madura dikenal jamu Sondhep dan Salekarang yang bisa meningkatkan stamina tubuh.

Kedua jamu yang berisikan jahe, kencur, bawang, temulawak, meniran, kunyit, pare, dan kedawung memiliki khasiat antiseptik, mencegah infeksi virus, menurunkan kadar gula dan manfaat kesehatan lain berdasar uji laboratorium (Kompas.com, 9 Juli 2021).

Melestarikan tradisi minum jamu Sondep dan Salekarang selain mengangkat kearifan lokal juga menautkan antara kesehatan dengan aspek budaya. Ini kurang tergarap dari Madura dan Jawa Timur serta daerah-darerah lain.

Pelibatan akademisi sosial seperti sosiolog, antropolog, ahli hukum adat, komunikasi, psikologi perlu melengkapi Satgas Covid agar pola pandang kesehatan dan epidemologi menjadi sinkron.

Kesuksesan program vaksinasi adalah tugas kita bersama. Pemahaman tentang komunikasi budaya harus dijadikan titik tolak pelaksanaan program vaksinasi yang memiliki resistensi yang tinggi.

Data Badan Pusat Statistik Jawa Timur 2021 menyebutkan, jumlah penduduk mencapai 40,67 juta jiwa pada 2020 atau mencakup hampir 15 persen populasi penduduk Indonesia.

Jika Jawa Timur berhasil “dikuasai” dalam pemahaman pentingnya program vaksinasi, ibaratnya penyerangan yang dilakukan tentara Amerika Serikat ke jatung pertahanan Jepang sudah menapak di Iwojima.

Belajar dari pengalaman Jenderal Mac Arthur di Perang Dunia II, strategi lompat katak untuk mengelabui strategi militer Jepang dengan memperhitungkan aspek geografis ternyata berperan penting dalam kemenangan tentara Amerika Serikat di palagan perang dunia.

Jika angka-angka kasus positif dan kematian karena Covid Jawa Timur berhasil melandai dan turun hingga minimal maka kita semakin optimistis mengalahkan Covid di tanah air.

Menghadapi perang melawan virus Covid yang cerdik, penakluk tidak boleh kalah cerdik. Kita menghadapi perang yang jauh lebih dahsyat dari sejarah peperangan di usia peradaban manusia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com