Dalam sejarah kepartaian di era Soeharto, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) begitu sulit ditaklukkan pemerintah Orde Baru di Jawa Timur karena ada seorang kyai khost yang tidak bisa “dikuningisasi” oleh Golkar.
Mendiang KH Alawy Muhammad sangat sentral pengaruhnya bagi warga Madura. Begitu pengasuh Pondok Pesantren Attaroqi, Karongan, Sampang ini berujar coblos hijau maka ribuan orang Madura di mana pun berada akan pilih PPP.
Aksi nekat penerobosan penyekatan aparat keamanan di Jembatan Suramadu bagi warga Madura yang akan berpergian ke arah Surabaya ketika pandemi gelombang dua menyeruak (Kompas.com, 18/06/2021) menjadi bukti kurang berhasilnya program sosialisasi mengenai bahaya penularan Covid.
Bagi kalangan muda Madura, terpaan informasi sesat dari media sosial juga sangat besar mempengaruhi preferensi untuk tidak mengikuti program vaksinasi.
Bagi kalangan milenial Madura, sharing informasi tanpa saring dari konten media sosial ikut mempengaruhi pola pandang kalangan tua terhadap Covid dan vaksinasi.
Kegagalan Kementerian Komunikasi dan Informasi adalah membangun narasi-narasi berbasis local wisdom dan tidak melibatkan akademisi dari Madura atau yang mengerti tentang Madura.
Ketika masyarakat kesulitan mencari obat dan vitamin yang bisa meningkatkan imun tubuh, kampanye pemerintah tentang pemanfaatan minuman rempah atau jamu tradisional hampir tidak ada.
Padahal dari warisan peninggalan Madura dikenal jamu Sondhep dan Salekarang yang bisa meningkatkan stamina tubuh.
Kedua jamu yang berisikan jahe, kencur, bawang, temulawak, meniran, kunyit, pare, dan kedawung memiliki khasiat antiseptik, mencegah infeksi virus, menurunkan kadar gula dan manfaat kesehatan lain berdasar uji laboratorium (Kompas.com, 9 Juli 2021).
Melestarikan tradisi minum jamu Sondep dan Salekarang selain mengangkat kearifan lokal juga menautkan antara kesehatan dengan aspek budaya. Ini kurang tergarap dari Madura dan Jawa Timur serta daerah-darerah lain.
Pelibatan akademisi sosial seperti sosiolog, antropolog, ahli hukum adat, komunikasi, psikologi perlu melengkapi Satgas Covid agar pola pandang kesehatan dan epidemologi menjadi sinkron.
Kesuksesan program vaksinasi adalah tugas kita bersama. Pemahaman tentang komunikasi budaya harus dijadikan titik tolak pelaksanaan program vaksinasi yang memiliki resistensi yang tinggi.
Data Badan Pusat Statistik Jawa Timur 2021 menyebutkan, jumlah penduduk mencapai 40,67 juta jiwa pada 2020 atau mencakup hampir 15 persen populasi penduduk Indonesia.
Jika Jawa Timur berhasil “dikuasai” dalam pemahaman pentingnya program vaksinasi, ibaratnya penyerangan yang dilakukan tentara Amerika Serikat ke jatung pertahanan Jepang sudah menapak di Iwojima.
Belajar dari pengalaman Jenderal Mac Arthur di Perang Dunia II, strategi lompat katak untuk mengelabui strategi militer Jepang dengan memperhitungkan aspek geografis ternyata berperan penting dalam kemenangan tentara Amerika Serikat di palagan perang dunia.
Jika angka-angka kasus positif dan kematian karena Covid Jawa Timur berhasil melandai dan turun hingga minimal maka kita semakin optimistis mengalahkan Covid di tanah air.
Menghadapi perang melawan virus Covid yang cerdik, penakluk tidak boleh kalah cerdik. Kita menghadapi perang yang jauh lebih dahsyat dari sejarah peperangan di usia peradaban manusia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.