JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Tim Pakar Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan informasi yang menyatakan vaksin bisa menyebabkan munculnya varian baru virus corona merupakan kabar bohong atau hoaks.
Organisasi kesehatan dunia (WHO), kata Wiku, menjelaskan bahwa vaksinasi tidak dapat menyebabkan virus corona bermutasi menjadi varian baru.
"Mutasi terjadi ketika virus memperbanyak diri pada inang hidup. Pada vaksin, virus yang digunakan adalah virus yang sudah dimatikan, virus yang tidak utuh dan virus yang sudah dirancang sedemikian rupa sehingga tidak mampu memperbanyak diri dalam tubuh," kata Wiku dikutip dari Antara, Selasa (3/8/2021).
Baca juga: Satgas: Tingkat Keterisian Tempat Tidur Nasional Turun Jadi 61,95 Persen, 16 Provinsi Masih Tinggi
Selain itu, Wiku juga membantah pernyataan seorang ahli biologi Luc Montagnier yang menyatakan bahwa semua orang yang divaksinasi akan meninggal dunia dalam dua tahun.
"Terkait dengan pernyataan Luc Montagnier yang menyatakan semua orang yang divaksinasi akan mati dalam dua tahun adalah tidak benar. Kutipan itu secara keliru dikaitkan dalam meme berita palsu yang telah beredar secara luas," kata Wiku.
Terkait dengan berbagai hoaks mengenai Covid-19 yang banyak tersebar, Wiku meminta kepada masyarakat untuk dapat selektif dan bijak dalam memilih dan mengabarkan informasi.
"Penting untuk diketahui bahwa hoaks dapat mengurangi kepercayaan masyarakat terhadap upaya penanganan pandemi yang dilakukan pemerintah dan masyarakat secara bersama-sama," katanya.
Menurut Wiku, saat ini yang diperlukan masyarakat ialah memahami informasi dengan benar serta menjalankan protokol kesehatan dan juga menjalani vaksinasi.
Baca juga: Satgas Covid-19 Maluku Khawatir Muncul Klaster Baru akibat Pemakaman Bupati Yasin Payapo
Ia pun masyarakat mendukung kebijakan pemerintah dalam upaya penanggulangan pandemi Covid-19 secara menyeluruh.
"Pemerintah juga telah membagikan vitamin bagi masyarakat, melakukan penebalan fasilitas isolasi terpusat di Jabodetabek bersama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah tersedia sebanyak 17.941 tempat tidur," katanya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.