Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Popularitas dan Dukungan Prabowo Teratas Versi Survei, Ini Penjelasan Indostrategic

Kompas.com - 03/08/2021, 18:21 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga survei Indostrategic menempatkan Ketua Umum Patai Gerindra Prabowo Subianto pada posisi teratas tokoh paling populer dengan persentase 92,8 persen dalam survei yang dilakukannya.

Direktur Eksekutif Indostrategic Khoirul Umam mengatakan, terkait likeability atau kesukaan masyarakat terhadap Prabowo juga cukup tinggi dengan 74 persen.

"Dibandingkan tokoh-tokoh capres potensial 2024 lainnya, popularitas, likeability dan elektabilitas Prabowo Subianto masih tetap konsisten mendominasi persepsi publik tentang sosok pemimpin potensial di Pilpres 2024," kata Khoirul dalam rilis survei secara virtual, Selasa (3/8/2021).

Baca juga: Survei Indostrategic: Jika Pilpres Digelar Hari Ini, Prabowo Teratas dengan 17,5 Persen, Anies 17 Persen

Ada fenomena di mana sejumlah pendukungnya sempat khawatir karena Prabowo sudah menjadi bagian dalam pemerintahan saat ini sebagai Menteri Pertahanan.

Meski demikian, secara popularitas dan dukungan, Khoirul menilai bahwa Prabowo tetap terjaga.

"Ada kekhawatiran atau perspektif dari para pendukungnya, Pak Prabowo sekarang sudah menjadi bagian pemerintah, tetapi dalam konteks popularitas dan likeability masih terjaga," ujar dia.

Selain itu, tambah Khoirul, konsistennya Prabowo menempati posisi teratas sebagai tokoh populer di masyarakat sebagai capres juga dikarenakan faktor post-election effect.

Baca juga: Survei Indostrategic: Anies-AHY Teratas dengan 20,25 Persen, Prabowo-Puan Menyusul

Khoirul menjelaskan, faktor post-election effect merupakan pengaruh yang dimiliki Prabowo akibat beragam kontestasi Pilpres yang telah diikutinya, yakni Pilpres 2009, Pilpres 2014 dan Pilpres 2019.

"Sehingga, keuntungan tersebut bisa memberikan electoral leverage untuk menempatkan nama beliau tetap pada memori politik publik untuk menempatkan nama Pak Prabowo di angka yang relatif terjaga," ucapnya.

Berlanjut ke posisi kedua, tokoh populer di masyarakat sebagai capres diduduki oleh Sandiaga Uno dengan 86,5 persen.

Posisi ketiga ada Anies Baswedan dengan 80,8 persen. Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di posisi keempat dengan 75,7 persen.

Baca juga: Baliho Diyakini Tingkatkan Popularitas, Bagaimana Elektabilitas Puan Maharani dalam Survei Indostrategic?

Kemudian, posisi kelima ada Ridwan Kamil dengan 64,3 persen. Selanjutnya, posisi enam ada Puan Maharani 60,8 persen, Sri Mulyani 57 persen, Ganjar Pranowo 55,2 persen, Tri Rismaharini 54,7 persen, dan Surya Paloh 53,5 persen.

Sementara itu, untuk kategori tokoh disukai oleh masyarakat, posisi teratas ditempati oleh Sandiaga Uno dengan 76,2 persen.

Prabowo berada di posisi dua dengan 74 persen. Posisi tiga ada Anies Baswedan dengan 67,5 persen. Posisi empat untuk disukai masyarakat diisi oleh AHY dengan 59,4 persen. Posisi lima ada Ridwan Kamil dengan 55,4 persen.

Baca juga: Survei Indostrategic: Elektabilitas PDI-P Teratas, Disusul Gerindra dan Demokrat

Adapun Indostrategic menjalankan survei nasional ini dengan menggunakan metode multistage random sampling yang melibatkan jumlah sampel 2.400 responden di 34 provinsi.

Survei ini digelar pada 23 Maret hingga 1 Juni 2021 dengan pendekatan face to face interview memenuhi protokol kesehatan. Margin of error survei ini 2 persen.

Sebagai informasi, lembaga survei Indostrategic belum terdaftar di Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) sebagai anggota dari Perhimpunan Survei Opini Publik (Persepi).

Menurut Khoirul, hal tersebut dikarenakan proses administrasi di Kemenkumham memakan waktu cukup lama.

Baca juga: Survei Indostrategic: TNI Lembaga Paling Dipercaya Publik, KPK Urutuan Kelima

Hingga kini, pihaknya masih menunggu proses tersebut selesai dilakukan. Rilis pun akhirnya digelar sembari menunggu hasil proses akta notaris disahkan di Kemenkumham.

"Proses pendaftaran Persepi segera kami lakukan setelah Akta Notaris kami di-approve Kemenkumham. Saat ini kami masih menunggu proses di Kemenkumham yang ternyata cukup lama. Karena kalau masih harus menunggu approval tersebut, data survei menjadi kurang relevan," kata Khoirul saat dihubungi Kompas.com, Selasa.

Terkait pendanaan survei, tambah Khoirul, Indostrategic memiliki dana yang berasal dari dua klien atau mitra untuk kebutuhan internal mereka.

Selagi menggarap itu, Indostrategic menitipkan sejumlah instrumen pertanyaan secara umum, yang kemudian hasilnya dirilis saat ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com