JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto menyampaikan pesan bahwa Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri memutuskan adanya pembangunan monumen Kudatuli di Kantor DPP PDI-P Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat.
Hal tersebut disampaikan Hasto untuk memperingati peristiwa Kerusuhan Dua Puluh Tujuh Juli atau dikenal dengan "Kudatuli", 25 tahun silam.
"Ibu Ketum Megawati Soekarnoputri telah memutuskan bahwa di kantor DPP PDI-P ini akan dibangun juga suatu monumen untuk mengenang peristiwa Kudatuli tersebut," kata Hasto dalam acara virtual peringatan peristiwa 27 Juli yang ke-25, Selasa (27/7/2021).
Baca juga: Kasus Kudatuli yang Tak Tuntas Saat Megawati Menjabat Presiden...
Kendati demikian, Hasto tak menjelaskan secara detail kapan monumen tersebut akan mulai dibangun.
Hasto mengatakan, secara khusus partainya juga mendoakan para arwah yang menjadi korban dalam peristiwa Kudatuli tersebut.
Tak hanya itu, dalam acara tersebut, PDI-P akan mendoakan kemajuan bangsa dan negara Indonesia agar seluruh perjuangan pahlawan tidak sia-sia.
Hasto sedikit bercerita soal peristiwa Kudatuli yang terjadi pada 27 Juli 1996 di Kantor DPP PDI-P tersebut.
Peristiwa itu digambarkannya sebagai sebuah upaya dari penguasa saat itu untuk membungkam demokrasi.
"Bagaimana mimbar demokrasi yang saat itu bersuara lantang untuk menegakkan demokrasi bersama ibu Megawati Soekarnoputri. Ada yang mencoba meluluhlantakkan kantor DPP ini. Kita tahu begitu banyak korban atas peristiwa tersebut, dan ini menjadi momentum demokrasi yang sangat penting di dalam rekam jejak reformasi di Indonesia," ungkapnya.
Baca juga: Kronologi dan Detik-detik Peristiwa Kudatuli 27 Juli 1996
Hasto menambahkan, Megawati berharap semua kader PDI-P merenungkan peristiwa Kudatuli untuk meneguhkan semangat yang niscaya membawa kemajuan bagi Indonesia.
Ia mengatakan, semangat untuk memajukan bangsa itu juga telah didaraskan oleh para pejuang bangsa, terkhusus Presiden Soekarno.
Tak lupa, Hasto mengingatkan kepada para kader agar berkaca pada peristiwa Kudatuli.
Kata Megawati, hendaknya peristiwa Kudatuli menjadi momentum bagi PDI-P untuk mengingat bahwa kekuatan partai berasal dari rakyat.
Baca juga: Ketika Mega Jadi Simbol Anti Orde Baru dan Memilih Golput
"Dengan memperingati peristiwa 27 Juli ini sekaligus mengingatkan bahwa sejatinya kekuatan partai adalah dari rakyat itu sendiri," imbuh Hasto.
Peristiwa 27 Juli 1996 atau Kudatuli merupakan peristiwa pengambilalihan paksa Kantor DPP PDI di Jakarta Pusat oleh massa pendukung Soerjadi.
Kejadian ini ditengarai karena tidak terimanya kelompok pendukung Soerjadi (PDI Kongres Medan) dengan keputusan Kongres Jakarta yang memenangkan Megawati Soekarnoputri sebagai ketua umum.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.