Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lindungi Anak-anak, Orangtua Harus Persiapkan Diri jika Suatu Hari Terpapar Covid-19

Kompas.com - 27/07/2021, 15:50 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Para orangtua diminta melakukan persiapan bila sewaktu-waktu mereka terpapar Covid-19

Dalam beberapa waktu terakhir, banyak bermunculan kasus anak yang harus hidup sendiri setelah kedua orangtuanya meninggal dunia akibat Covid-19.

Menurut Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Nahar, upaya mitigasi harus dilakukan sesuai dengan Protokol Pengasuhan Bagi Anak Tanpa Gejala, Anak Dalam Pemantauan, Pasien Anak Dalam Pengawasan, Kasus Konfirmasi, dan Anak dengan Orangtua/Pengasuh/Wali Berstatus Orang Dalam Pemantauan, Pasien Dalam Pengawasan, Kasus Konfirmasi, dan Orangtua yang Meninggal karena Covid-19.

"Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebagai upaya mitigasi adalah orangtua telah mempersiapkan keluarga terdekat atau wali serta anak itu sendiri untuk dapat melakukan perlindungan jika terjadi hal-hal seperti keterpisahan dengan orangtua," kata Nahar kepada Kompas.com, Selasa (27/7/2021).

Baca juga: Pengantar Makanan Online Meninggal dalam Perjalanan, Bungkusan Jus Itu Masih Tergantung di Motor

Ia mengatakan, anak-anak perlu diberi pemahaman kepada siapa mereka harus melapor atau memberitahukan kepada keluarga terdekat, bila sewaktu-waktu kondisi itu terjadi.

Jika tidak ada keluarga atau wali yang bisa mengasuh anak, orangtua perlu menyiapkan lembaga atau organisasi masyarakat yang akan menjadi target untuk dapat mengasuh anak-anak kelak.

Baik untuk pengasuhan maupun melindungi anak tersebut jika terjadi keterpisahan seperti karena isolasi mandiri atau karena orangtua meninggal akibat Covid-19.

"Protokol ini dijadikan acuan untuk kerja sinergi bersama antara pusat dan daerah dapat dilaksanakan dengan baik, yaitu antara Satgas Covid-19, Kementerian Sosial, Kementerian Kesehatan, dan Kementerian PPPA yang dilanjutkan dinas terkait di daerah," kata Nahar.

Dalam protokol tersebut juga telah diatur secara teknis, Kementerian PPPA melalui Dinas PPPA akan berkoordinasi dengan kepala rumah sakit.

Baca juga: Tetangga Tidur di Teras demi Hibur Vino, Ayah Ibunya Meninggal karena Covid-19

Selanjutnya, kepala rumah sakit melakukan koordinasi dengan menghubungi Dinas Sosial setempat untuk memastikan anak yang ditinggalkan mendapatkan pengasuhan yang jelas.

Baik pengasuhan dari salah satu orangtuanya yang masih hidup, saudara kandung, maupun anggota keluarga besarnya.

"Pengasuhan alternatif kepada keluarga lain atau kelembagaan lainnya dilakukan bila tidak ada sama sekali anggota dari keluarga besarnya dan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan," ucap Nahar.

Di samping itu, apabila diperlukan, pihaknya juga akan memberikan bantuan dan dukungan bagi anak-anak yang mengalami hal tersebut.

Salah satunya adalah dengan memberikan bantuan spesifik bagi anak atau mendorong bantuan sosial dari pemerintah daerah setempat.

Sebelumnya diberitakan, seorang anak bernama Vino (10) di Kampung Linggang Purworejo, Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur, menjalani isolasi mandiri di rumahnya.

Baca juga: Anak Berpotensi Kehilangan Orangtua Saat Pandemi, KPAI Minta Pemilhan Data Pasien

Kedua orangtuanya, Lina Safitri (31) dan Kino Raharjo (31), meninggal hanya berselang satu hari pada Senin (19/7/2021) dan Selasa (20/7/2021).

Bahkan ibunya meninggal dalam kondisi hamil 5 bulan.

Ayah Vino sehari-hari berjualan pentol keliling di Kutai Barat yang juga merantau dari Sragen, Jawa Tengah.

Orangtua Vino menjalani perawatan di Rumah Sakit Harapan Insan Sendawar, Kutai Barat, setelah dinyatakan positif Covid-19.

Vino yang masih duduk di bangku kelas 3 SD itu pun ikut terpapar, tetapi tidak bergejala. Kemudian, dia menjalani isolasi mandiri di rumah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com