Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ari Junaedi
Akademisi dan konsultan komunikasi

Doktor komunikasi politik & Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama.

Komunikasi + Vaksinasi = Harapan Sehat

Kompas.com - 26/07/2021, 16:35 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

SITUASI pandemi Covid-19 saat ini bisa diibaratkan seperti suasana di palagan pertempuran. Tembakan rentetan peluru yang bernama “virus corona SARS-Cov-2” terus berdesingan di sekitar kita.

Jika kita lengah dan tidak siaga, kita akan tertembak dan terluka. Andai luka bisa disembuhkan, kita akan selamat.

Akan tetapi nyawa kita akan melayang jika luka kita sudah sulit disembuhkan. Kita benar-benar menghadapi perang. Bukan lagi simulasi apalagi berfantasi.

Kabar duka masih menyesakkan kita, angka kematian karena Covid per harinya masih di angka 1300-an.

Pada 25 Juli 2021 tercatat 1.266 tutup usia. Jumlah kumulatif penderita Covid yang tidak terselamatkan sejak pandemi ini muncul di bulan Maret 2020 hingga hari ini (25 Juli 2021) sudah mencapai 83.279 jiwa

Angka kasus harian positif Covid masih tergolong tinggi yakni di kisaran 34 ribu hingga 54 ribu, dan masih bersifat fluktiatif namun ada secercah harapan lain. Angka kesembuhan dalam beberapa hari terakhir mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

Data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menyebut ada 37.640 pasien sembuh (25/07/2021), sementara sehari sebelumnya di angka 39.767 (24/07/2021) dan 38.988 (23/07/2021).

Secara total situasi Covid di tanah air hingga 25 Juli 2021, jumlah yang terpapar mencapai 3.166.505 jiwa dan angka kesembuhan mencakup 2.509.318 jiwa.

Tidak ada yang bisa memprediksi sampai kapan pandemi ini akan berakhir. Para ahli kesehatan sementara ini terus berkutat untuk meninimalisir penyebaran virus, menyembuhkan penderita serta memberi langkah preventif berupa vaksinasi.

Di tengah pro dan kontra soal vaksinasi di masyarakat, vaksinasi adalah keniscayaan dan ikhtiar untuk kesembuhan.

Menurut data Satgas Covid-19, dari target sasaran vaksinasi nasional 208.265.720, hingga 24 Juli 2021 baru menyasar 44.107.926 untuk penerima vaksin dosis pertama serta 17.475.996 penerima vaksin dosis ke dua.

Antara penerima dosis pertama dan kedua, ada gap sebesar 27 juta. Jika capaian terbesar di cakupan penerima vaksin pertama dengan target sasaran nasional, ada selisih 164 juta jiwa yang harus segera mendapat suntikan vaksin dosis pertama.

Kementerian Kesehatan mencatat, sudah tersedia 130 juta dosis vaksin, 75 juta diantaranya siap disuntikkan (Kompas.com, 23 Juli 2021).

Presiden Jokowi sendiri menargetkan 2 juta vaksin disuntik setiap harinya agar cepat mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity.

Dengan demografi dan topografi wilayah tanah air yang demikian beragam, target tersebut bisa dicapai dengan usaha yang tidak mudah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com