Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ari Junaedi
Akademisi dan konsultan komunikasi

Doktor komunikasi politik & Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama.

Komunikasi + Vaksinasi = Harapan Sehat

Kompas.com - 26/07/2021, 16:35 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Komunikasi birokrasi tidak mengedepankan diksi-diksi yang menarik dan kekinian, penuh simbol dan jargon yang multitafsir.

Aksi-aksi perampasan jenazah penderita Covid oleh kerabat dan warga di berbagai daerah masih kerap terjadi.

Selain tidak mengerti akan bahaya penularan virus Corona, warga tetap ngeyel karena selama ini tidak mendapat pesan kesehatan yang benar dari pemerintah dan lebih didominasi oleh pengetahuan “liar” yang didapat dari media sosial yang tidak terverifikasi kebenarannya.

Melibatkan tokoh agama

Pernyataan Ketua Umum Pengurus Besar Nadhatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj yang meyesalkan pemerintah tidak melibatkan nadhliyin sejak awal merebaknya pandemi (Kompas.com, 23/07/2021) menjadi indikasi kelemahan strategi komunikasi birokrasi.

Baca juga: Ketum PBNU Kritik Penanganan Pandemi yang Tak Libatkan Masyarakat

 

NU baru digaet pemerintah saat tengah gencar menyukseskan program vaksinasi di belakang hari. Padahal, jaringan kyai berpengaruh yang terafiliasi dengan NU sangat besar dan luas.

Di masyarakat rural, masih tertancap kuat doktrin, ”apa yang dikatakan kyai adalah kebenaran mutlak yang tidak terbantahkan”.

Beruntung kita masih punya Ustaz Das-ad Latid, Tuanku Guru Bajang, Gus Miftah atau kyai muda Zubaedi Raqib yang begitu logis dan bernas mengisi ceramah dan tauziahnya soal Covid. Mereka lebih diterima di akar rumput ketimbang penjelasan juru bicara resmi Satgas Covid-19.

Target dua juta vaksinasi dalam sehari seperti yang dicanangkan Jokowi harus kita dukung penuh karena terbukti program vaksinasi sangat berkorelasi dengan kekebalan imun tubuh sehingga mengurangi potensi kematian.

Kelemahan strategi komunikasi vaksinasi harus dibenahi dengan terus memperhatikan dinamika yang terjadi masyrakat. Sifat komunikasi itu sendiri kenyal, tidak rigid dan kaku.

Mungkin kisah dalam film Pacth Adam (1998) yang dibintangi Robbin Williams dan Monica Potter serta dibesut sutradara Tom Shadyac patut ditonton (ulang) oleh para tenaga kesehatan yang terlibat dalam program vaksinasi dan pengambil kebijakan kesehatan di negeri ini.

Betapa penggunaan humor dan memperlakukan pasien sebagai “jiwa” adalah kunci sukses dari sebuah tindakan kesehatan.

"Tugas kita adalah meningkatkan kualitas hidup pasien, tidak hanya menunda kematian. Anda menangani penyakit, bisa menang bisa kalah. Anda menangani orang, saya jamin Anda akan menang, tidak peduli apa pun hasilnya."

Kutipan-kutipan tersebut dilantangkan Robin Williams saat memerankan Dokter Patch Adams dalam film Patch Adam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Nasional
Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Nasional
TPN Ganjar-Mahfud Sebut 'Amicus Curiae' Bukan untuk Intervensi MK

TPN Ganjar-Mahfud Sebut "Amicus Curiae" Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Nasional
Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com