Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panglima TNI Minta "Tracing" 15 Orang jika Ada Kasus Baru Covid-19

Kompas.com - 26/07/2021, 12:53 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto meminta Babinsa dan Bhabinkamtibmas melakukan tracing atau pelacakan terhadap 15 orang sekaligus apabila terdapat kasus baru positif Covid-19.

Hal itu disampaikan Hadi saat meninjau tempat isolasi terpusat di Semarang, Jawa Tengah, Minggu (25/7/2021).

"Jika ada kasus konfirmasi positif, untuk segera dilakukan tracing sebanyak 15 orang yang melakukan kontak erat," ujar Hadi, dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (26/7/2021).

Baca juga: Kemenkes Minta Pemerintah Daerah Tingkatkan Testing dan Tracing

Apabila hasil pelacakan tersebut menemukan adanya seseorang yang reaktif, Hadi meminta orang tersebut ditempatkan di tempat isolasi terpusat.

"Dari hasil tracing tersebut, bila ada yang dinyatakan reaktif maka segera dilaksanakan isolsai terpusat atau karantina," katanya.

Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) tersebut mengatakan, TNI-Polri mendapat tugas untuk melaksanakan pendampingan dalam rangka tracing kontak erat.

Sebab, evaluasi pelaksanaan tracing sejauh ini dinilai masih kurang.

"Oleh sebab itu, dalam pelaksanaan tracing kontrak erat, pelaksanaannya akan dibantu oleh TNI-Polri sampai ke wilayah perkampungan atau pedesaan," ucap Hadi.

Diketahui, hingga Minggu (25/7/2021), kasus positif Covid-19 di Tanah Air mencapai 3.166.505 kasus. Sedangkan, angka kesembuhan sebanyak 2.509.318 dan angka kematian mencapai 83.279.

Baca juga: Jumlah Tes Anjlok, Kemenkes Sebut Banyak Petugas Terpapar Covid-19 dan Tracing Belum Optimal

Sebelumnya, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan, banyaknya petugas yang terpapar Covid-19 menyebabkan penurunan jumlah pemeriksaan atau testing.

 

Ia membantah penurunan testing Covid-19 sebagai upaya untuk melakukan pelonggaran PPKM level 4.

"Tidak benar seperti itu, mengapa kok ada dugaan seperti itu, SDM atau petugas testing banyak yang positif sehingga pemeriksaan tidak bisa dalam satu hari dilaporkan," kata Nadia saat dihubungi Kompas.com, Kamis (22/7/2021).

"Kedua, kasus Covid-19 turun di beberapa daerah dan kegiatan tracing yang belum optimal," sambungnya.

Nadia juga mengatakan, masih banyak pasien Covid-19 yang belum terdeteksi terutama pasien yang tanpa gejala, sehingga proses testing dan pelacakan di daerah tidak memenuhi target.

"Bisa saja kan kalau OTG tidak datang ke faskes dan target testing belum terpenuhi oleh kabupaten/kota," ujarnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com