Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3.127.826 Kasus Covid-19 RI dan Menanti Tanggung Jawab Negara atas Tingginya Angka Kematian Isolasi Mandiri...

Kompas.com - 25/07/2021, 07:17 WIB
Irfan Kamil,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 sudah lebih dari 500 hari melanda Indonesia. Namun, penularan virus corona atau SARS-Cov-2 yang menyebabkan Covid-19 itu masih terjadi dan kasus terus bertambah.

Data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 pada Sabtu (24/7/2021) menunjukkan, ada 45.416 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.

Penambahan itu menyebabkan total kasus Covid-19 kini mencapai 3.127.826 orang, sejak diumumkannya pasien pertama pada 2 Maret 2020.

Baca juga: UPDATE 24 Juli: Bertambah 45.416, Kasus Covid-19 di Indonesia Kini Capai 3.127.826 Orang

Kasus baru itu diketahui dari pemeriksaan terhadap 252.696 spesimen dalam sehari. Pada periode 6-7 Maret 2021, ada 179.953 orang yang diambil sampelnya untuk menjalani pemeriksaan spesimen.

Total, pemerintah sudah memeriksa 24.640.996 spesimen dari 16.763.394 orang.

Kasus baru Covid-19 tersebar di 34 provinsi. Satgas mencatat ada lima provinsi dengan penambahan kasus baru tertinggi.

Lima provinsi itu yakni DKI Jakarta 8.360 kasus baru, Jawa Barat 7.587 kasus baru, Jawa Timur 5.699 kasus baru, Jawa Tengah 5.465 Kasus Baru, dan Banten 2.328 kasus baru.

Baca juga: UPDATE 24 Juli: Sebaran 45.416 Kasus Baru Covid-19, Paling Tinggi DKI Jakarta

Pasien sembuh dan meninggal dunia

Selain kasus positif, pemerintah juga melaporkan penambahan 39.767 pasien sembuh.

Ini merupakan angka tertinggi untuk pencatatan pasien sembuh dari Covid-19 selama pandemi.

Rekor pasien sembuh terbanyak sebelumnya tercatat pada Jumat (23/7/2021) kemarin sebanyak 38.988 orang. Dengan demikian, total pasien sembuh dari Covid-19 sampai saat ini berjumlah 2.471.678 orang.

Baca juga: Sebanyak 39.767 Pasien Covid-19 Sembuh dalam Sehari, Tertinggi Selama Pandemi

Kemudian, ada penambahan 1.415 pasien yang meninggal dunia. Total kasus kematian akibat Covid-19 di Indonesia mencapai 82.013 orang.

Data Satgas juga menunjukkan kasus aktif Covid-19 kini ada 574.135 orang. Kasus aktif adalah jumlah pasien positif Covid-19 yang masih menjalani perawatan di rumah sakit atau isolasi mandiri.

Selain kasus positif, pemerintah juga mencatat ada 264.578 orang yang kini berstatus suspek.

Baca juga: Tingginya Angka Kematian dan Kegagalan Deteksi Dini Kasus Covid-19

Vaksinasi di Pantai Kelapa Tuban.TRIBUNJATIM.com/M SUDARSONO Vaksinasi di Pantai Kelapa Tuban.

Data Vaksinasi

Selain itu, pemerintah juga melaporkan jumlah masyarakat yang sudah divaksinasi dosis kedua hingga Sabtu pukul 12.00 WIB, telah mencapai 17.475.996 orang atau 8,39 persen.

Sementara jumlah masyarakat yang sudah disuntik vaksin Covid-19 dosis pertama yakni sebanyak 44.107.926 orang atau 21,18 persen.

Adapun masyarakat yang divaksin yakni dari kalangan tenaga kesehatan, petugas publik, lansia, masyarakat rentan, masyarakat umum dan anak usia 12-17 tahun.

Baca juga: Kemenkes Akui Tak Semua WNA Bisa Ikut Vaksinasi

Hingga saat ini, pemerintah menargetkan 208.265.720 orang yang menjadi sasaran vaksinasi Covid-19. Adapun sasaran pada tahap pertama untuk tenaga kesehatan yakni sebanyak 1.468.764 orang.

Sebanyak 1.590.451 orang tenaga kesehatan sudah divaksinasi dosis pertama dan 1.445.033 orang telah disuntik dosis kedua. Kemudian, sasaran pada tahap kedua untuk petugas publik sebanyak 17.327.167 orang.

Hingga saat ini, sebanyak 24.626.988 orang petugas publik sudah divaksinasi dosis pertama dan 10.212.475 orang telah disuntik vaksin dosis kedua.

Sementara itu, sebanyak 2.199.803 guru dan tenaga pendidik yang divaksinasi dosis pertama dan 1.663.178 orang disuntik vaksin Covid-19 dosis kedua.

Baca juga: Anggota DPR: Vaksinasi Tidak Boleh Birokratis, apalagi Dipersulit

Adapun, sasaran vaksinasi untuk lansia sebanyak 21.553.118 orang. Hingga saat ini, sebanyak 4.755.780 orang lansia yang divaksinasi dosis pertama dan 3.030.543 orang disuntik vaksin Covid-19 dosis kedua.

Dalam data yang sama, sasaran vaksinasi untuk masyarakat rentan dan umum sebanyak 141.211.181 orang. Sebanyak 12.465.321 orang sudah divaksinasi dosis pertama dan 2.787.894 orang yang disuntik vaksin Covid-19 dosis kedua.

Terakhir, sasaran vaksinasi untuk anak usia 12-17 tahun sebanyak 26.705.490 orang. Saat ini, sebanyak 669.386 orang sudah disuntik dosis pertama dan 51 orang telah disuntik dosis kedua.

Vaksinasi Covid-19 diberikan dua dosis dan penyuntikannya dilakukan sebanyak dua kali. Hal itu dilakukan untuk mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity terhadap penyakit yang disebabkan virus SARS-CoV-2 itu.

Baca juga: Rakor dengan Wapres, Ganjar Keluhkan Kurangnya Stok Vaksin Covid-19 di Jateng

Menanti tanggung jawab negara

Kendati data pasien sembuh tinggi, LaporCovid-19 melaporkan bahwa, hingga Kamis (22/7/2021) ada 2.313 orang yang meninggal di luar rumah sakit saat menjalani isolasi mandiri.

Data analyst LaporCovid-19 Said Fariz Hibban mengatakan, angka tersebut merupakan hasil pendataan di semua provinsi di Indonesia. Adapun angka kematian isolasi mandiri paling banyak terjadi di DKI Jakarta.

"Yang baru saya dapatkan hari ini dari rekan Dinkes DKI yang angka ini rentang awal Juni sampai 21 Juli sebesar 1.161 kasus, jadi ada 1.214 kasus setelah digabungkan dengan data temuan kita," kata Said dalam keterangan pers secara virtual, Kamis.

Baca juga: Ribuan Orang Meninggal Saat Isolasi Mandiri, Tanggung Jawab Negara Dinanti

Perhimpunan Sarjana Kesehatan dan Profesional Kesehatan Masyarakat Indonesia (Persakmi) meminta pemerintah turut bertanggung jawab atas perawatan orang terpapar Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri.

Ketua Umum Persakmi Ridwan Amiruddin mengatakan, orang-orang yang menjalani isolasi mandiri tetap harus diperhatikan karena kondisi kesehatan mereka dapat memburuk seketika.

"Isolasi mandiri itu adalah tanggung jawab negara karena yang isolasi mandiri itu adalah warga yang sehat yang perlu penanganan juga karena setiap saat bisa mengalami perburukan dan berakhir dengan kematian," kata Ridwan dalam diskusi Polemik MNC Trijaya, Sabtu (24/7/2021).

Ridwan menegaskan, pemerintah mesti hadir mengelola isolasi mandiri dan tidak boleh berlindung dalam peraturan yang dibuat Kementerian Kesehatan bahwa hanya pasien bergejala sedang dan berat yang masuk ke rumah sakit.

Baca juga: Kasus Kematian Saat Isolasi Mandiri Meningkat, Ini Respons Kemenkes

Ia menuturkan, sudah ada ribuan orang meninggal dunia saat menjalani isolasi mandiri karena kondisi mereka tidak termonitor dengan baik dan tidak mendapat pelayanan optimal ketika kondisi kesehatan memburuk.

Menurut Ridwan, pemerintah terkesan melempar tanggung jawab penanganan orang-orang yang isolasi mandiri kepada warga, padahal mereka juga warga negara yang harus menjadi tanggung jawab pemerintah.

"Sekarang ini kita menyerahkan isolasi mandiri ke warga, terutama untuk yang gejala ringan dan sedang, apa yang terjadi kemudian? Itu menjadi jalan sunyi kematian, 1.200 lebih warga meninggal di tempat isolasi mandirinya," kata dia.

Untuk itu, ia mendorong pemerintah agar kembali membuat tempat-tempat isolasi yang terpusat dan terkontrol agar tidak jatuh korban yang lebih banyak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com