JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Aman Bhakti Pulungan mengatakan, pembelajaan tatap muka di sekolah belum bisa dilaksanakan jika positivity rate belum mencapai di bawah 5 persen.
Saat ini, positivity rate Indonesia dari metode swab PCR mencapai 42,28 persen.
"Dari dulu itu IDAI, yang pertama pastikan bahwa positivity rate di bawah 5 persen, kalau mau nawar juga di bawah 10 persen," kata Aman melalui Live Instagram pribadinya bertajuk Anak Sehat di Masa Pandemi, Jumat (23/7/2021).
Aman menyadari menurunkan angka positivity rate menjadi di bawah 5 persen tidak mudah.
Baca juga: Nadiem: Digitalisasi Sekolah Tidak Bisa DIhindari, Salah Satu Cara Tingkatkan Kualitas Pendidikan
Sebab, pemeriksaan spesimen (testing) dan pelacakan kontak erat (tracing) masih sangat rendah.
"Dan kita hanya melihat dari segi sosialnya dan dari segi misalnya anak sudah tidak bisa dikontrol, orang tuanya juga pusing dan memaksakan dengan beberapa peraturan membuka sekolah," ujarnya.
Oleh karenanya, Aman menantang pemerintah daerah di kabupaten/kota untuk membuat daerah bebas Covid-19 untuk anak.
Ia yakin, jika pemda bersama Dinkes dan Dikbud daerah ramah anak tersebut dapat terwujud apabila rutin melakukan pelacakan kasus dan pemeriksaan.
"Saya juga mengimbau semua sekolah, semua orangtua minta sekolahnya melakukan seluruh pemda, seluruh dinas kesehatan seluruh dinas pendidikan melakukan hal yang sama seperti ini," ucap Aman.
Baca juga: KPAI Sebut Orangtua Dukung Vaksinasi Anak agar Segera Sekolah Tatap Muka
Presiden Joko Widodo mengatakan, sekolah tatap muka baru akan direalisasikan jika kasus Covid-19 menurun.
"Nanti menunggu situasi kalau pademi virus corona ini sudah membaik, sudah turun, kita akan buka belajar tatap muka," kata Jokowi.
Jokowi menyebut, semula pembukaan sekolah akan dilakukan pada bulan Juli 2021. Namun, karena kasus Covid-19 di Tanah Air melonjak tinggi, rencana itu ditunda hingga saat ini.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.