Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Berpotensi Kehilangan Orangtua Saat Pandemi, KPAI Minta Pemilhan Data Pasien

Kompas.com - 21/07/2021, 18:26 WIB
Tatang Guritno,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyebut pandemi Covid-19 menyebabkan anak-anak berpotensi kehilangan orangtuanya.

Komisoner KPAI Retno Listyarti kemudian meminta pemerintah memilah data untuk mengetahui secara pasti berapa jumlah anak yang terdampak pandemi Covid-19 karena kehilangan orangtua.

"Pandemi Covid-19 telah muncul sebagai krisis atas hak anak. Anak-anak kehilangan orangtua dan pengasuhnya karena virus Covid-19, membuat mereka sangat rentan dan tanpa pengasuhan orangtua," kata Retno dalam keterangan tertulis, Rabu (21/7/2021).

Baca juga: KPAI Sebut Orangtua Dukung Vaksinasi Anak agar Segera Sekolah Tatap Muka

Retno berharap pemerintah dapat melakukan pemilahan data pasien Covid-19 meninggal.

Pemilahan itu dilakukan untuk mencari tahu berapa banyak pasien meninggal yang berada di usia produktif, tulang punggung keluarga, hingga jumlah anak yang dimiliki.

"KPAI mendorong adanya penelusuran dan pemilahan data oleh pemerintah pusat dan daerah, dari 76.200 pasien Covid-19 yang meninggal (data Selasa (20/7/2021) berapa yang usia produkif, menjadi tulang punggung keluarga, jumlah anak yang dimiliki dan berapa usianya," kata dia.

Baca juga: KPAI Minta Orangtua Tak Khawatir Anak-anak Ikuti Program Vaksinasi Covid-19

Retno berharap jika data itu telah ditemukan, pemerintah bisa hadir untuk membantu pemenuhan hak anak yang kehilangan orangtua akibat infeksi Covid-19.

"KPAI mendorong pemerintah daerah memastikan pemenuhan hak anak-anak yang kehilangan orangtuanya tersebut, seperti pemenuhan keberlangsungan hak atas pendidikannya, memastikan anak tersebut dalam pengasuhan oleh keluarga terdekat, hak pemenuhan kesehatan dan sebagainya," ujar dia.

Terakhir, KPAI mendorong agar pemerintah semakin memperketat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat agar penyebaran kasus dan angka kematian akibat Covid-19 dapat ditekan.

"Pengetatan secara nyata harus dilakukan agar jangan sampai terus jatuh korban, agar anak-anak terlindungi dan tidak bertambah lagi anak-anak di bawah umur yang kehilangan salah satu atau malah kedua orangtuanya," ucap Retno.

Baca juga: Menko PMK Apresiasi Upaya KPAI dan IDAI Kaji Dampak Panjang Covid-19 pada Anak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com