Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendagri: PPKM Darurat Pasti Tak Enak, tapi Harus Dilakukan

Kompas.com - 17/07/2021, 21:11 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengakui bahwa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat tidak mengenakkan bagi semua pihak.

Menurut dia, PPKM Darurat tidak mengenakkan karena akan membatasi kebebasan masyarakat untuk beraktivitas.

"Nah memang PPKM tentunya, pembatasan kegiatan itu pasti tidak akan mengenakkan. Pasti tidak akan mengenakkan karena ini mengurangi freedom. Tapi memang harus dilakukan," kata Tito dalam konferensi pers virtual Evaluasi Pelaksanaan PPKM Darurat, Sabtu (17/7/2021).

Baca juga: Luhut: Saya Minta Maaf kepada Rakyat Indonesia jika PPKM Darurat Belum Maksimal

Tito menegaskan, meski tak mengenakkan, PPKM Darurat tetap harus dipilih pemerintah dan dijalankan.

PPKM Darurat dilakukan dalam rangka mengutamakan keselamatan rakyat di tengah lonjakan kasus Covid-19 yang telah terjadi sejak Juni 2021.

"Keselamatan rakyat adalah yang utama. Sehingga memang mungkin namanya juga pembatasan, tidak akan enak. Tapi sekali lagi, ini demi kepentingan bersama, demi kepentingan menyelamatkan rakyat untuk kita semua," tegasnya.

Tito juga mengatakan, pemerintah sejatinya tidak menghendaki adanya pembatasan.

Namun, karena situasi darurat yang ada saat ini terkait Covid-19, maka PPKM Darurat harus dilakukan.

Kendati mengambil kebijakan untuk membatasi kegiatan masyarakat, pemerintah dinilai Tito tetap mengutamakan pendekatan humanis dalam implementasi kebijakan.

Baca juga: Luhut: Hadapi Pandemi Covid-19 Tak Cukup Tambah Fasilitas RS dan Nakes

Hal itu, kata dia, sudah sesuai dengan pesan yang diberikan Presiden Joko Widodo kepada jajaran pemerintahan.

"Bapak Presiden memberikan penekanan, yaitu agar dilakukan dengan cara-cara yang humanis, santun, manusiawi, tidak berlebihan, meskipun tetap tegas. Karena namanya untuk mendisiplinkan masyarakat itu, di tengah masyarakat yang berbeda-beda kultur dan lain-lain, maka perlu ada langkah-langkah tegas," imbuh Tito.

Selain itu, berdasarkan pesan dari Presiden, Tito menyampaikan bahwa PPKM Darurat diakui pemerintah akan menimbulkan dampak.

Kebijakan tersebut, diakui pemerintah, berdampak pada bidang ekonomi, terutama bidang Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) milik masyarakat.

"Oleh karena itu, arahan Pak Presiden, betul-betul didata masyarakat yang terdampak itu dan perlu dibantu," kata Tito.

Lebih lanjut, Tito menyampaikan pesan kepada Pemerintah Daerah (Pemda) harus berbagi beban.

Baca juga: Singgung Komunikasi Publik Pejabat, Jokowi: Jangan Sampai Buat Masyarakat Frustasi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

Nasional
Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Nasional
Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Nasional
Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Nasional
SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

Nasional
Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Nasional
Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta 'Rest Area' Diperbanyak

Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta "Rest Area" Diperbanyak

Nasional
Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Nasional
Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta Rupiah agar Bebas

Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta Rupiah agar Bebas

Nasional
Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

Nasional
Sinyal Kuat Eko Patrio Bakal Jadi Menteri Prabowo

Sinyal Kuat Eko Patrio Bakal Jadi Menteri Prabowo

Nasional
Yakin 'Presidential Club' Sudah Didengar Megawati, Gerindra: PDI-P Tidak Keberatan

Yakin "Presidential Club" Sudah Didengar Megawati, Gerindra: PDI-P Tidak Keberatan

Nasional
Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

Nasional
Gejala Korupsisme Masyarakat

Gejala Korupsisme Masyarakat

Nasional
KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com