Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Seruan Tak Unggah Berita Covid-19, Anggota DPR: Informasi Apa Adanya Harus Disampaikan

Kompas.com - 14/07/2021, 21:04 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Krisiandi

Tim Redaksi

"Justru yang menjadi takut adalah ketika berita berita besar, ketika berita berita saudara kita yang gugur, tetapi kita tetap abai. Masyarakat tetap tidak mengindahkan terhadap protokol kesehatan," kata Rahmad.

Rahmad berpendapat, pemerintah dan media massa atau sumber pemberitaan yang terpercaya juga harus terus digelorakan.

Menurutnya, peran pemerintah dan media dalam menyampaikan pemberitaan atau informasi yang benar serta apa adanya justru bertujuan meningkatkan kewaspadaan masyarakat akan bahaya Covid-19.

"Itu yang harus kita gelorakan. Kita sampaikan, ini lho dampaknya bila masyarakat, seluruh warga masih banyak yang abai terhadap protokol kesehatan seperti berkerumun, dan masih banyaknya mobilitas ini, otomatis berisiko tinggi terhadap penularan Covid-19," jelasnya.

Rahmad mengingatkan semua pihak soal jihad nasional melawan Covid-19. Ia mencontohkan, jihad nasional dapat dilakukan dengan saling memberikan semangat, saling mengingatkan, saling memberikan masukan bagaimana hidup sehat.

Lalu, semua pihak juga harus bersama saling mengingatkan agar menghindarkan berita-berita hoaks dan meresahkan.

"Tapi harus kita ingat, sekali lagi, dengan kita mendapatkan informasi kekinian terhadap situasi kondisi di Indonesia, itu akan menambah kewaspadaan kita, itu akan menambah solidaritas kita. Menambah semangat kita untuk bergotong royong bersama memenangkan peperangan melawan Covid-19," tegasnya.

Di sisi lain, Rahmad mengingatkan kepada semua pihak, terkhusus mereka yang kerap menyampaikan pendapat agar tidak saling menyalahkan terkait penanganan pandemi.

Sebab, hal-hal itu justru dinilainya akan membuat masyarakat terbelah dan mengganggu jalannya penanganan pandemi.

"Saatnya kita bersatu padu, ayo sampaikan informasi yang sejuk, baik para pengamat, politisi, para akademisi maupun semuanya yang sering berkomentar di media. Ayo beri semangat spirit kesejukan, dengan semangat itu kita yakin bisa mengendalikan Covid-19," imbuh dia.

Sebelumnya, narasi-narasi ajakan untuk masyarakat berhenti menyebarluaskan berita Covid-19 mengemuka dan menjadi topik pembicaraan di media sosial, salah satunya Twitter.

Baca juga: Beredar Poster Ajakan Tak Unggah Berita tentang Covid-19, Ini Kata Psikolog

Bahkan, narasi-narasi itu menuliskan ajakan bagi masyarakat di sejumlah daerah misalnya Kabupaten Lamongan, Kabupaten Nganjuk, Purbalingga, dan Gresik.

Salah satu isi narasi tersebut berbunyi 'Warga Kab. Lamongan kompak untuk tidak upload berita tentang Covid. Biar masyarakat tenang, tentram. Stop info Covid'.

Narasi itupun lengkap dengan tagar #StopMembuatKepanikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com