"Justru yang menjadi takut adalah ketika berita berita besar, ketika berita berita saudara kita yang gugur, tetapi kita tetap abai. Masyarakat tetap tidak mengindahkan terhadap protokol kesehatan," kata Rahmad.
Rahmad berpendapat, pemerintah dan media massa atau sumber pemberitaan yang terpercaya juga harus terus digelorakan.
Menurutnya, peran pemerintah dan media dalam menyampaikan pemberitaan atau informasi yang benar serta apa adanya justru bertujuan meningkatkan kewaspadaan masyarakat akan bahaya Covid-19.
"Itu yang harus kita gelorakan. Kita sampaikan, ini lho dampaknya bila masyarakat, seluruh warga masih banyak yang abai terhadap protokol kesehatan seperti berkerumun, dan masih banyaknya mobilitas ini, otomatis berisiko tinggi terhadap penularan Covid-19," jelasnya.
Rahmad mengingatkan semua pihak soal jihad nasional melawan Covid-19. Ia mencontohkan, jihad nasional dapat dilakukan dengan saling memberikan semangat, saling mengingatkan, saling memberikan masukan bagaimana hidup sehat.
Lalu, semua pihak juga harus bersama saling mengingatkan agar menghindarkan berita-berita hoaks dan meresahkan.
"Tapi harus kita ingat, sekali lagi, dengan kita mendapatkan informasi kekinian terhadap situasi kondisi di Indonesia, itu akan menambah kewaspadaan kita, itu akan menambah solidaritas kita. Menambah semangat kita untuk bergotong royong bersama memenangkan peperangan melawan Covid-19," tegasnya.
Di sisi lain, Rahmad mengingatkan kepada semua pihak, terkhusus mereka yang kerap menyampaikan pendapat agar tidak saling menyalahkan terkait penanganan pandemi.
Sebab, hal-hal itu justru dinilainya akan membuat masyarakat terbelah dan mengganggu jalannya penanganan pandemi.
"Saatnya kita bersatu padu, ayo sampaikan informasi yang sejuk, baik para pengamat, politisi, para akademisi maupun semuanya yang sering berkomentar di media. Ayo beri semangat spirit kesejukan, dengan semangat itu kita yakin bisa mengendalikan Covid-19," imbuh dia.
Sebelumnya, narasi-narasi ajakan untuk masyarakat berhenti menyebarluaskan berita Covid-19 mengemuka dan menjadi topik pembicaraan di media sosial, salah satunya Twitter.
Baca juga: Beredar Poster Ajakan Tak Unggah Berita tentang Covid-19, Ini Kata Psikolog
Bahkan, narasi-narasi itu menuliskan ajakan bagi masyarakat di sejumlah daerah misalnya Kabupaten Lamongan, Kabupaten Nganjuk, Purbalingga, dan Gresik.
Salah satu isi narasi tersebut berbunyi 'Warga Kab. Lamongan kompak untuk tidak upload berita tentang Covid. Biar masyarakat tenang, tentram. Stop info Covid'.
Narasi itupun lengkap dengan tagar #StopMembuatKepanikan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.