JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes Abdul Kadir mengatakan bahwa hanya pasien Covid-19 dengan gejala ringan hingga sedang saja yang dapat dirawat di Rumah Sakit Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur.
Pasien dengan gejala berat atau kritis belum dapat ditangani di RS Asrama Haji lantaran fasilitasnya belum memadai.
"Jadi memang di sana kriterianya adalah sedang. Jadi kalau misalnya masuknya berat atau butuh ICU, di sana alatnya terbatas. Jadi kami cuma menerima pasien ringan-sedang saja. Kalau masuk kritis atau berat enggak bisa masuk ke sana. Karena kita fasilitasnya ya cuma sampai sedang aja," ujar Abdul Kadir saat dihubungi Kompas.com, Senin (12/7/2021).
Baca juga: Ini Syarat Bagi Pasien Covid-19 yang Ingin Dirawat di RS Asrama Haji Pondok Gede
Dalam situs resmi Kemenag, Abdul Kadir mengatakan, untuk mendapatkan perawatan di RS Asrama Haji Pondok Gede, pasien Covid-19 terlebih dahulu harus mengisi aplikasi Sistem Informasi Rujukan Terintegrasi Nasional atau Sisrutenas yang hanya dapat diakses oleh rumah sakit atau Puskesmas.
"Melalui aplikasi Sisrutenas yang diisi oleh rumah sakit atau puskesmas masyarakat bisa mendapatkan layanan rawat inap di Rumah Sakit Covid-19 di Asrama Haji Pondok Gede, melalui aplikasi ini nanti akan ada rujukan dan bisa dilihat riwayat dari pasien sehingga ketika dirujuk kesini pasien bisa mendapatkan penanganan yang sesuai," katanya.
Baca juga: Proses Alih Fungsi Asrama Haji Pondok Gede Jadi RS Darurat Covid-19 Berlangsung 5 Hari
Ada lima gedung yang disiapkan oleh RS Asrama Haji sebagai tempat perawatan pasien Covid-19. Di antaranya adalah gedung A, B, C, H, dan D5.
Kelima gedung tersebut dikelola oleh masing-masing manajemen yang merupakan extension atau perpanjangan dari beberapa rumah sakit seperti Gedung A dikelola oleh RS Dharmais.
Lalu gedung B RS Harapan Kita, gedung C Rumah Sakit Kota, gedung D RS Marzoeki Mahdi Bogor, dan gedung D5 RS Ibu dan Anak Bunda.
Baca juga: Kamis Pekan Ini, Jokowi Ingin Asrama Haji Pondok Gede Siap Dipakai untuk RS Darurat Covid-19
Kadir mengatakan, pihaknya mengoptimalkan seluruh gedung di asrama haji agar bisa melayani pasien Covid-19.
"Kita mengoptimalkan semua pelayanan seluruh gedung yang ada di asrama haji, menyiapkan tempat sebanyak-banyaknya, extension (perluasan) rumah sakit di bawah agar kita dapat memonitor secara langsung dan tentunya lebih terkoordinir," jelasnya.
RS Wisma Haji memiliki daya tampung 900 kamar. Rencananya, juga akan dibangun 50 kamar baru, sehingga nanti akan ada 950 tempat tidur tambahan.
Selain itu, di RS Asrama Haji, Kementerian Kesehatan juga telah menyiapkan tenaga kesehatan sebanyak 350 orang yang berasal dari seluruh daerah dengan 78 spesialis.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.