Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres: Sahabat-sahabat Saya, Kiai dan Ulama, Mari Bersama-sama Tanggulangi Bahaya Covid-19

Kompas.com - 12/07/2021, 16:06 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengajak kiyai dan ulama untuk bersama-sama pemerintah menanggulangi Covid-19.

Hal tersebut disampaikan Ma'ruf di acara Pertemuan Virtual Wakil Presiden RI dengan Para Ulama dan Tokoh Agama Islam, Senin (12/7/2021).

"Saya mengajak sahabat-sahabat saya semua, para kiai, ulama, untuk bersama pemerintah menanggulangi bahaya Covid-19 yang demikian besarnya," kata Ma'ruf.

Ma'ruf mengatakan, dirinya lebih memilih menggunakan istilah bersama-sama dan bukan membantu karena menilai penanganan Covid-19 tidak hanya tanggung jawab pemerintah.

Baca juga: Wapres: PPKM Darurat untuk Lindungi Masyarakat

Menurut dia, penanggulangan Covid-19 merupakan tanggung jawab semua pihak karena menanggulangi pandemi tersebut merupakan tanggung jawab kebangsaan dan kenegaraan sekaligus keagamaan.

"Dua tanggung jawab ini, bagian dari tanggung jawab ulama. Sekarang, tingkat bahayanya sudah luar biasa. Korbannya sudah banyak, yang terkonfirmasi positif, meninggal juga banyak," kata dia.

Akibatnya, ujar Ma'ruf rumah sakit-rumah sakit kesulitan menampung pasien, kekurangan oksigen, hingga para tenaga kesehatan yang turut menjadi korban.

Data 6 Juli 2021 menunjukkan, tenaga medis yang meninggal dunia akibat Covid-19 telah mencapai 1.000 orang lebih.

Baca juga: Wapres Minta Ulama Berperan Jaga Umat dari Hoaks

Terdapat dokter 405 orang, tenaga perawat 399 orang, 166 orang bidan, 43 orang dokter gigi, dan 32 ahli tenaga lab, dan masih banyak lagi.

"Selain itu, ulama wafat lebih dari 541 orang, terdiri dari 451 laki-laki dan 90 perempuan. Jadi ini nyata, jelas," kata dia.

Peningkatan kasus Covid-19 saat ini juga membuat pemerintah harus mengeluarkan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat yang berlaku di Jawa-Bali pada 3-20 Juli 2021.

Kebijakan tersebut, kata dia, bertujuan untuk melindungi, menjaga masyarakat, dan umat menjadi korban keganasan Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Nasional
Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim 'Red Notice' ke Interpol

Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim "Red Notice" ke Interpol

Nasional
Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Nasional
Anggap 'Presidential Club' Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Anggap "Presidential Club" Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Nasional
Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Nasional
Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Nasional
KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat 'Presidential Club'

Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat "Presidential Club"

Nasional
'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

"Presidential Club" Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

Nasional
Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye 'Tahanan KPK' Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye "Tahanan KPK" Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Nasional
Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Ide "Presidential Club" Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Nasional
Prabowo Mau Bentuk 'Presidential Club', Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Prabowo Mau Bentuk "Presidential Club", Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Nasional
Adam Deni Dituntut 1 Tahun Penjara dalam Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik Ahmad Sahroni

Adam Deni Dituntut 1 Tahun Penjara dalam Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik Ahmad Sahroni

Nasional
Polri Ungkap Peran 2 WN Nigeria dalam Kasus Penipuan Berkedok 'E-mail' Bisnis

Polri Ungkap Peran 2 WN Nigeria dalam Kasus Penipuan Berkedok "E-mail" Bisnis

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com