Dia mengabaikan struktur informal, nilai dan kondisi masyarakat. Padahal, dalam kehidupan bernegara yang masih dalam proses konsolidasi demokrasi, tanggung jawab sosial dan civic culture masyarakat belum terbangun secara baik.
Gagal tidaknya negara bukan hanya ditentukan pemerintah tetapi juga masyarakatnya.
Wacana tentang negara gagal tidak bersumber dari kenyataan empiris di sebuah negara. Pelabelan negara gagal tidak selalu disertai penelitian yang komprehensif dan komparasi yang bertanggung jawab.
Misalnya, indeks Failed States yang keluar setiap tahun menggunakan indikator yang sama untuk konteks negara yang berbeda.
Padahal, situasi di Indonesia dengan penduduk lebih dari 270 juta jiwa tentu berbeda dengan situasi yang dialami Singapura dengan penduduk kurang dari 10 juta jiwa
Opini politik Ibas bisa dilihat sebagai kritikan antisipatif, yaitu jika pemerintah Indonesia tidak menangani Pandemi covid 19 dengan baik, maka Indonesia terancam menjadi negara gagal.
Dimaknai seperti ini, opini Ibas menjadi positif. Sayangnya, opini wakil ketua umum partai Demokrat ini tidak sepenuhnya tepat dan bertanggung jawab.
Lowy Institute memang menempatkan Indonesia di ranking 85 dari 98 negara terkait dengan kinerja pengendalian Covid -19.
Posisi Indonesia bahkan di bawah beberapa negara Asean, seperti Thailand dan Singapura. Namun pemeringkatan tersebut tidak mempertimbangkan jumlah penduduk Indonesia yang besar, status ekonomi masyarakat yang sebagian besar midlle low sehingga harus bekerja untuk bisa makan, nilai budaya yang menyulitkan masyarakat melakukan pembatasan sosial (tradisi mudik, misalnya).
Faktor-faktor ini membuat kinerja pemerintah Indonesia menjadi lemah dalam mengendalikan covid 19. Karena itu, buruknya negara ini menanggulangi pandemi bukan sepenuhnya tanggung jawab pemerintah.
Ini tanggung jawab seluruh warga negara Indonesia.
Terakhir, dalam situasi di mana bangsa Indonesia sedang kesulitan karena pandemi covid 19, jauh lebih bijaksana jika Ibas dan elit politik lainnya berbuat sesuatu untuk mengatasi pandemi ini.
Saat ini Ibas dan partai Demokrat memang bukan rulling party. Namun demikian, partai Demokrat punya sumber daya dan networking politik yang bisa dikolaborasikan bersama dengan pemerintah dan masyarakat untuk mengatasi pandemi ini.
Dalam situasi berat seperti sekarang, masyarakat lebih menghargai pribadi atau kelompok yang “menyalakan terang dari pada meratapi kegelapan”.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.