Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wamenkes Sebut Pemerintah Terus Berupaya Tekan Angka Kematian Covid-19

Kompas.com - 06/07/2021, 10:29 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono menyampaikan bahwa pemerintah terus berupaya menekan angka kematian akibat Covid-19. Menurut Dante angka kematian dapat dikontrol dengan meningkatkan upaya pengobatan.

"Komponen yang paling penting untuk melakukan kontrol pada kasus kematian adalah treatment," ujar Dante sebagaimana dikutip dari Antara, Senin (5/7/2021).

Menurut dia, usaha pengobatan yang dilakukan adalah antara lain dengan penyediaan obat yang cukup di daerah.

Baca juga: Pemerintah Akan Impor Tabung Oksigen untuk Isi Ruang Darurat Tambahan

"Kemudian juga melakukan penyediaan oksigen yang cukup di rumah sakit," katanya.

Ia menyampaikan bahwa pasokan oksigen di luar wilayah Pulau Jawa dan Bali masih cukup untuk pasien Covid-19.

Ia mengatakan penyediaan obat dan oksigen untuk penanganan Covid-19 ke beberapa rumah sakit yang membutuhkan terus diupayakan dalam rangka menekan angka kematian karena Covid-19.

Dalam kesempatan itu, Dante juga mengatakan, pemerintah akan terus berupaya meningkatkan kapasitas tempat tidur, cakupan vaksinasi, hingga pemeriksaan Covid-19 di luar Jawa-Bali.

Ia menyampaikan, peningkatan kapasitas dilakukan berdasarkan level of asesment atau upaya penilaian keadaan pandemi di sebuah daerah.

Baca juga: Varian Delta di Jakarta, Kasus Harian Covid-19 yang Lagi-lagi Rekor, hingga Tingginya Angka Kematian

"Jadi ini tergantung pada level of assessment daerah setempat, kalau tinggi misal level empat maka kapasitas tempat tidur harus ditambah hingga 40 - 50 persen, terutama untuk beberapa tempat yang memerlukan," paparnya.

Ia mengemukakan, level of assessment ditentukan berdasarkan tiga hal, yakni kasus konfirmasi, jumlah pasien yang dirawat, dan jumlah angka kematian.

"Apabila terdapat salah satu elemen yang meningkat pada tiga hal itu maka level assessment-nya diangkat," ucapnya.

Sebelumnya kasus meninggal dunia akibat Covid-19 kembali mencatatkan angka tertinggi sejak pandemi bergulir pada 2 Maret 2020.

Data Kementerian Kesehatan RI pada Senin (5/7/2021) menunjukkan ada 558 kasus meninggal dunia akibat Covid-19 dalam 24 jam terakhir. Angka tersebut tercatat sebagai jumlah kematian tertinggi akibat Covid-19.

Sebelumnya, angka tertinggi terjadi pada Minggu (4/7/2021) dengan jumlah sebanyak 555 orang yang meninggal dunia.

Pada Jumat (2/7/2021), pemerintah juga sempat tercatat penambahan kematian pasien tertinggi dengan jumlah sebanyak 539 orang.

Adanya penambahan kasus kematian hari ini membuat total jumlah yang meninggal dunia akibat Covid-19 mencapai 61.140 orang.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Nasional
Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Nasional
[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

Nasional
Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Nasional
Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com