Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pandemi di Indonesia Memburuk, Anggota DPR: Negara Lain Vaksin Besar-Besaran, Kita Masih Sangat Sedikit

Kompas.com - 02/07/2021, 16:24 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi IX DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Alifudin berpendapat, pandemi di Indonesia yang memburuk di tengah kondisi pandemi negara lain yang membaik dipengaruhi jangkauan vaksinasi.

Menurut dia, vaksinasi di Indonesia masih sangat sedikit dari jumlah yang ditargetkan, sedangkan negara lain terus melakukan vaksinasi besar-besaran.

"Perlu diketahui oleh masyarakat bahwa kondisinya sangat berbeda yang mana negara lain itu sudah melakukan vaksinasi besar-besaran sementara kita sangat sedikit dari jumlah yang kita targetkan 181,5 juta orang divaksinasi," kata Alifudin dalam diskusi virtual "Fraksi PKS DPR: Covid Indonesia Memburuk, Negara Lain Membaik, PPKM Darurat Solusi?", Jumat (2/7/2021).

Baca juga: Seluruh Mapolres di Sumbar Buka Gerai Vaksinasi Covid-19

Ia menggambarkan situasi di luar negeri seperti Eropa yang sudah melaksanakan berbagai kegiatan publik, salah satunya Piala Eropa 2020.

Alifudin beranggapan, pelaksanaan kegiatan tersebut dapat terwujud karena vaksinasi yang masif dilakukan oleh otoritas negara luar.

"Mengapa bisa ada sepak bola, mereka tidak memakai masker. Karena situasinya memang sudah merasa sama-sama kuat, sudah herd immunity. Imunitas mereka sudah kuat, sementara kita belum," ucap dia.

Oleh karena itu, dia mengajak semua pihak di Indonesia untuk mengikuti segala informasi yang diberikan pemerintah terkait penanganan pandemi Covid-19.

Baca juga: POGI Sebut Vaksinasi Covid-19 untuk Ibu Hamil Beri Kekebalan pada Janin

Adapun salah satu informasi tersebut terkait program vaksinasi Covid-19 yang seharusnya diikuti oleh masyarakat.

Selain itu, masyarakat diminta mengikuti informasi dari pemerintah untuk menghindari informasi hoaks yang bertebaran di masa pandemi.

"Karena penjelasan-penjelasan resmi ini sangat penting ya untuk menghindarkan hoaks-hoaks atau informasi yang menyesatkan, sehingga akhirnya masyarakat banyak yang tidak mau divaksin," tutur dia.

Alifudin menyampaikan, kader PKS lainnya juga masih banyak yang belum mengikuti program vaksinasi.

Diakuinya, hal tersebut menjadi tugas pengurus DPP PKS agar para kader mengikuti vaksinasi.

"Banyak anggota PKS atau simpatisan PKS yang belum, ini tugas kamilah ya," kata dia.

Baca juga: Pemprov DKI Kembali Gelar Vaksinasi Massal di GBK, Anak 12-17 Tahun Bisa Ikut

Pemerintah hingga Kamis (1/7/2021) mencatat jumlah masyarakat yang sudah divaksinasi Covid-19 dosis kedua mencapai 13.624.157 orang.

Adapun masyarakat yang divaksin yakni dari kalangan tenaga kesehatan, petugas publik dan lansia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com