Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disiapkan untuk Pilpres, Salim Segaf Diminta PKS Mulai Tampil di Publik

Kompas.com - 01/07/2021, 06:40 WIB
Ardito Ramadhan,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) meminta agar Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri tampil memberikan keteladanan nyata di hadapan publik.

Ketua Bidang Humas PKS Ahmad Mabruri mengatakan, Salim mesti dikenal publik secara luas agar masyarakat merasakan kehadiran PKS sebagai partai oposisi.

Mantan menteri sosial itu menjadi salah satu kader PKS yang disiapkan untuk diusung pada Pilpres 2024. 

"Masyarakat perlu tahu bahwa PKS sebagai partai oposisi hadir di tengah penderitaan rakyat. Saatnya tokoh kunci PKS dikenal publik secara luas," kata Mabruri dalam siaran pers, Rabu (30/6/2021).

Baca juga: Pemerintah Masih Tunggu DPR untuk Lanjutkan Pembahasan RUU PKS

Mabruri mengatakan, hal itu merupakan rekomendasi Musyawarah Majelis Syuro IV pada Rabu yang dihadiri 80 anggota Majelis Syuro PKS.

Di samping itu, Musyawarah Majelis Syuro IV PKS juga menyoroti krisis kesehatan dan krisis keteladanan yang terjadi saat ini.

Majelis Syuro PKS menilai pemerintah masih kewalahan menghadapi serangan Covid-19 dan variannya serta belum ada langkah sistematis dan terukur.

Sementara, dalam masalah hukum, Mabruri menyebut rakyat masih merasakan diskriminasi dan ketidakadilan penegak hukum.

"PKS percaya bangsa Indonesia akan mampu menghadapi segala tantangan dan bangkit kembali, jika tampil sosok yang mempersatukan segala kekuatan," ujar Mabruri.

Ia menambahkan, PKS merespons tantangan nasional dengan menyelenggarakan silaturahmi kebangsaan kepada semua pihak dengan beragam latar belakang sosial-politik.

Diberitakan sebelumnya, akan mengutamakan kadernya untuk diusung menjadi calon presiden dan calon wakil presiden pada Pemilihan Presiden 2024 mendatang.

Wakil Sekretaris Jenderal PKS Ahmad Fathul mengatakan, hal itu merupakan amanah dari hasil Musyawarah Nasional PKS tahun 2020 lalu.

"Ya, sesuai amanah Munas PKS 2020 untuk mengupayakan semaksimal mungkin capres/cawapres dari kader PKS, apalagi jika UU Pemilu direvisi dan mengubah ambang batas pencalonan presiden dan wakil presiden," kata Fathul saat dihubungi, Jumat (25/6/2021).

Fathul menuturkan, ada sejumlah nama kader yang disiapkan untuk diusung pada Pilpres 2024 mendatang.

Baca juga: PKS Siapkan Kader untuk Capres 2024: Presiden PKS hingga Gubernur NTB dan Sumbar

Dari kalangan pengurus partai ada beberapa nama yang disiapkan antara lain Presiden PKS Ahmad Syaikhu, Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Aljufri, dan Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid.

Selain itu, kader-kader PKS yang memiliki latar belakang sebagai kepala daerah juga punya kans untuk diusung menjadi capres dan cawapres, misalnya Gubernur Nusa Tenggara Barat Zulkifliemansyah, Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah, atau eks Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno.

"Pasti semua dipersiapkan untuk menjadi pimpinan nasional. Tapi keputusan siapa yang akan diusung menjadi capres/cawapres masih dalam pembahasan, dan nanti akan diputuskan oleh Majelis Syuro PKS," ujar Fathul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com