KOMPAS.com - Kasus Covid-19 di Kendari mengalami lonjakan yang sangat drastis. Bahkan berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 Indonesia, ibu kota dari Sulawesi Tenggara ini masuk dalam zona oranye atau berisiko sedang.
Padahal sebelumnya pada Akhir Mei 2021, jumlah kasus positif Covid-19 di Kendari landai, seperti beberapa pekan sebelumnya.
Jumlah kasus harian hanya di angka lima orang, bahkan beberapa hari tidak ada kasus sama sekali. Per Kamis (3/6/2021), jumlah total kasus tersisa empat orang.
Akan tetapi, situasi berubah dalam hitungan hari. Kasus harian bertambah belasan hingga puluhan orang.
Baca juga: UPDATE Covid-19 di Kalteng, Kaltim, Kaltara, Gorontalo, Sulbar, Sulsel, dan Sultra 28 Juni 2020
Pada Minggu (27/6/2021), jumlah kasus harian bertambah 48 sehingga membuat total pasien yang dalam perawatan 388 orang. Jumlah ini meningkat 97 kali lipat dalam tiga pekan.
Sejumlah rumah sakit yang awalnya nihil pasien kembali terisi penuh. Pihak RSUD Kendari juga telah menambah kapasitas 20 ruangan mengantisipasi semakin melonjaknya kasus.
Juru bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Algazali, kepada Kompas.id, mengatakan bahwa lonjakan kasus yang terjadi disebabkan masyarakat yang tidak patuh lagi terhadap protokol kesehatan.
Di tempat-tempat umum, baik pasar maupun tempat ibadah, warga yang memakai masker bisa dihitung jari. Menjaga jarak atau mencuci tangan tidak lagi menjadi rutinitas.
Baca juga: UPDATE 28 Juni: 98.187 Spesimen Diperiksa dalam Sehari
Sejauh ini, kata Algazali, belum ditemukan adanya varian baru Covid-19 di Kota Lulo ini, baik varian Delta maupun varian Beta.
Meski begitu, penyebaran tetap meluas yang terjadi di sejumlah kecamatan yang sebelumnya telah masuk dalam zona aman.
Data WHO yang dirilis melalui lamannya, selama pekan kedua Juni ini, wilayah Sultra berada di posisi kedua provinsi dengan peningkatan kasus paling tinggi di Indonesia, yaitu 121 persen. Bumi Anoa ini hanya kalah dari provinsi Papua Barat yang mencatatkan peningkatan kasus 245 persen dalam sepekan.
Angka positivity rate juga meningkat drastis dalam tiga pekan. Di pekan pertama Juni, di atas 5 persen, meningkat menjadi 25 persen di pekan kedua, dan melonjak 45 persen di pekan Ketiga.
Baca juga: UPDATE 28 Juni: 20.694 Kasus Baru Covid-19, Indonesia Tertinggi Kedua di Dunia