Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu Menlu Korsel, RI Tekankan Pentingnya Kerja Sama Kesehatan, Ketenegakerjaan, dan Ekonomi

Kompas.com - 25/06/2021, 11:43 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi dan Menteri Luar Negeri Korea Selatan (Korsel) Chung Eui-yong meningkatkan kerja sama antara kedua negara.

Keduanya menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) Plan of Action Implementasi Kemitraan Strategis Khusus untuk periode 2021 – 2025 dan MoU on Triangular Cooperation di Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta, Jumat (25/6/2021).

"Sejak 2017 kemitraan Indonesia dan Korea Selatan telah meningkat menjadi sebuah kemitraan strategis khusus, special strategic partnersip, kita menyambut baik penandatanganan dua kesepakatan baru yang baru saja kita lakukan," kata Retno dalam telekonferensi, Jumat.

Baca juga: Menlu: Perempuan Miliki Peran Penting Atasi Pandemi Covid-19

Dalam pertemuan tersebut, Retno juga menekankan tiga isu penting yang perlu ditingkatkan antara kedua negara.

Retno mengatakan, selama pandemi Covid-19, Indonesia dan Korea Selatan sudah dan sedang melakukan berbagai kerja sama.

Namun, ia tetap menekankan pentingnya peningkatan kerja sama di bidang kesehatan.

"Beberapa kerja sama yang telah dilakukan antara lain pengadaan APD, peralatan diagnostik, dan obat-obatan," ujar dia.

Selanjutnya, Retno mendorong pentingnya penguatan pelindungan tenaga kerja Indonesia di Korea Selatan.

Baca juga: Menlu Sebut Vaksinasi Covid-19 di ASEAN 8,91 Persen, Masih Jauh dari Target WHO

Ia mengatakan, saat ini ada 33.000 pekerja migran Indonesia (PMI), termasuk diantaranya 5.950 anak buah kapal (ABK) WNI di Korea Selatan.

Retno menyebut sudah ada MoU di bidang hubungan kerja dan tenaga kerja bagi awak kapal perikanan yang bekerja di kapal ikan Korea Selatan untuk ukuran 20 ton ke atas.

Kendati demikian, ia berharap segera ada pembahasan mengenai pengaturan dan pelindungan bagi ABK WNI yang bekerja di kapal-kapal long-line milik Korea Selatan.

"Saya juga meminta perhatian Menteri Chung agar reentry dan penempatan baru pekerja migran Indonesia di Korea Selatan dapat segera dibuka," ujar dia.

Baca juga: Indonesia Sampaikan Tiga Isu Utama di Pertemuan Menlu ASEAN-RRC

Terakhir, Retno mendorong pentingnya kerja sama di bidang ekonomi.

Menurut dia, kedua negara hingga saat ini masih mampu menunjukkan kinerja positif dalam aspek perdagangan dan investasi di tengah pandemi Covid-19.

Kedua negara, lanjut dia, sedang dalam proses ratifikasi Indonesia-Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement (IK-CEPA).

"Di bidang investasi juga terjadi peningkatan realisasi investasi korsel di Indonesia tahun 2020, dari 1,2 miliar US dollar di tahun 2019 menjadi 1,84 miliar US dollar di tahun 2020,” ucap Retno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com