Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Sampaikan Tiga Isu Utama di Pertemuan Menlu ASEAN-RRC

Kompas.com - 08/06/2021, 09:36 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengikuti pertemuan khusus para menlu ASEAN dengan Menlu Republik Rakyat China (RRC), di Chongqing, China.

Dalam pertemuan yang digagas dalam rangka 30 tahun hubungan kemitraan ASEAN dan RRC itu, sebagai perwakilan Indonesia, Retno menyampaikan tiga isu penting.

Ketiganya yaitu tentang respons ASEAN-RRC terhadap pandemi Covid-19, pemulihan ekonomi, serta perdamaian dan stabilitas kawasan.

Retno menyampaikan pentingnya peranan RRC dalam isu-isu tersebut.

Pentinganya RRC Berbagi Dosis Vaksin Covid-19

Retno mengungkapkan bahwa kesenjangan vaksin pada tingkat global saat ini akan berisiko memperlama pandemi Covid-19, termasuk di Asia Tenggara.

Retno menuturkan, Indonesia berharap China dapat berperan lebih banyak dalam mengatasi kesenjangan vaksin.

Salah satunya dengan membagikan dosis (dosis sharing) vaksin kepada negara-negara yang belum mendapatkan.

Baca juga: Menlu Berharap ASEAN dan China Tingkatkan Kerja Sama Ekonomi Hijau

"Isu respons ASEAN-RRC terhadap pandemi, dalam pernyataan nasional Indonesia, saya kembali menegaskan bahwa pandemi ini masih jauh dari selesai. Kesenjangan vaksin global berisiko memperlama pandemi termasuk di Asia Tenggara," kata Retno dalam konferensi pers virtual, Senin (7/6/2021).

Retno menjelaskan, saat ini 75 persen vaksin dinikmati oleh 10 negara dan hanya 0,4 persen yang dinikmati oleh negara berpendapatan rendah.

Negara-negara ASEAN, kata dia, sejauh ini baru memvaksinasi 7,8 persen populasinya

"China dalam hal ini memainkan peran yang sangat penting dalam meningkatkan kerja sama vaksin. Dengan telah diterimanya persetujuan EUL (Emergency Use Listing) WHO bagi Sinovac dan Sinopharm, diharapkan China dapat melakukan kerja sama dosis sharing, termasuk melalui COVAX facility," kata Retno.

Ia berharap peningkatan kerja sama dengan China dalam hal dukungan terhadap ASEAN Covid-19 Response Fund. Termasuk berbagi lebih banyak dosis melalui COVAX Facility.

Menurutnya hal tersebut penting dalam rangka memenuhi akses vaksin bagi seluruh negara.

"Ke depan peningkatan kerja sama juga diperlukan untuk meningkatkan kapasitas produksi dengan cara memproduksi (vaksin) di negara-negara lain," kata dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Jalur Independen, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Gubernur Nonpartai?

Ada Jalur Independen, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Gubernur Nonpartai?

Nasional
PPP: RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, tetapi Belum Ada Rencana Pembahasan

PPP: RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, tetapi Belum Ada Rencana Pembahasan

Nasional
Latihan Gabungan, Kapal Perang TNI AL Tenggelamkan Sasaran dengan Rudal Khusus hingga Torpedo

Latihan Gabungan, Kapal Perang TNI AL Tenggelamkan Sasaran dengan Rudal Khusus hingga Torpedo

Nasional
Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Nasional
 Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

Nasional
PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

Nasional
Eks KSAU Ungkap 3 Tantangan Terkait Sistem Pertahanan Udara Indonesia

Eks KSAU Ungkap 3 Tantangan Terkait Sistem Pertahanan Udara Indonesia

Nasional
Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

Nasional
Soal Gagasan Penambahan Kementerian, 3 Kementerian Koordinator Disebut Cukup

Soal Gagasan Penambahan Kementerian, 3 Kementerian Koordinator Disebut Cukup

Nasional
 Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

Nasional
PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

Nasional
PAN Setia Dukung Prabowo Selama 15 Tahun, Zulhas: Ada Kesamaan Visi dan Cita-cita

PAN Setia Dukung Prabowo Selama 15 Tahun, Zulhas: Ada Kesamaan Visi dan Cita-cita

Nasional
Koalisi Vs Oposisi: Mana Cara Sehat Berdemokrasi?

Koalisi Vs Oposisi: Mana Cara Sehat Berdemokrasi?

Nasional
Pansel Capim KPK Diminta Tak Buat Kuota Pimpinan KPK Harus Ada Unsur Kejaksaan atau Kepolisian

Pansel Capim KPK Diminta Tak Buat Kuota Pimpinan KPK Harus Ada Unsur Kejaksaan atau Kepolisian

Nasional
Berkaca dari Kasus Firli, Pansel Capim KPK Diminta Lebih Dengarkan Masukan Masyarakat

Berkaca dari Kasus Firli, Pansel Capim KPK Diminta Lebih Dengarkan Masukan Masyarakat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com