Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Tokoh Perempuan Ini Minta Anak Muda Terlibat dalam Pelaksanaan PON Papua

Kompas.com - 24/06/2021, 13:42 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tokoh perempuan Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Marta Itlay menekankan, pentingnya keterlibatan anak muda di wilayahnya dalam pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX atau PON Papua 2021.

“Anak muda harus terlibat karena kegiatan ini merupakan bagian dari pembangunan Papua. Oleh karenanya, jangan sampai terpengaruh isu-isu atau hal yang merugikan dan menghalangi pelaksanaan PON XX di Papua," ujarnya, dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (23/6/2021).

Selain generasi muda, Marta turut mengajak seluruh masyarakat menyukseskan PON 2021 dengan penuh antusias.

Pernyataan tersebut ia sampaikan sebagai dukungan menjelang 100 hari pelaksanaan PON XX Papua. Dukungan ini diberikan agar pelaksanaan kegiatan akbar olahraga nasional tersebut dapat berjalan lancar dan sukses di tanah bumi cendrawasih Papua.

Baca juga: 100 Hari Menuju PON XX Papua, Panitia Siapkan Berbagai Event Menarik

Senada dengan tokoh perempuan Marta Itlay, tokoh agama Jayapura Pendeta Jhon Baransano mengimbau masyarakat untuk ikut menyukseskan PON XX Papua.

“Sebagai tokoh agama, saya mengimbau dan berharap agar masyarakat ikut menyukseskan PON XX Papua. Apalagi kehadiran atlet-atlet dari 34 provinsi di seluruh Indonesia menjadi kebanggaan bagi masyarakat Papua. Oleh karena itu, wajib disambut dengan baik,” ucapnya.

Sebagai tuan rumah yang baik, Jhon turut meminta masyarakat menyambut kegiatan PON XX dengan hati baik dan bersih.

“Mari tinggalkan segala perbedaan. Kita lihat bahwa ajang ini akan berdampak positif dan memberi nilai-nilai hubungan relasi kemanusian yang baik. Kita bisa mengenal semua suku-bangsa yang ada,” jelasnya.

Baca juga: Ketua KONI: Keberhasilan PON XX 2021 adalah Harga Diri Papua dan Indonesia

Kesiapan Papua menyambut PON XX

Dalam kesempatan terpisah, Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Marciano Norman mengaku, kesiapan Papua dalam menyelenggarakan PON XX sudah cukup matang.

"Kami mendapat laporan bahwa panitia penyelenggara sudah sangat siap untuk menghadapi kegiatan olahraga nasional empat tahunan tersebut, Kami juga bersepakat membuat PON Papua jadi kebangkitan masyarakat Indonesia dari pandemi Covid-19," katanya, dalam rilis KONI Pusat.

Sebagai informasi, dua hewan khas Papua yaitu Kangpho dan Drawa telah diluncurkan menjadi maskot PON XX.

Kangpho atau Kanguru pohon lebih dikenal sebagai satwa khas Australia. Pada kenyataannya, hewan berkantung ini berada di Papua.

Baca juga: Polemik Nagita Slavina Jadi Ikon PON Papua, Ini Penjelasan PB PON

Kangpho merupakan jenis kanguru pohon. Namun, kanguru pohon mantel emas atau dengan nama latin Dendrolagus Pulcherrimus menjadi satu di antara kanguru pohon paling terkenal.

Sementara itu, Drawa dalam bahasa ilmiah disebut Paradisaea Raggiana dan merupakan jenis burung pengicau berukuran sedang dengan panjang 34 centimeter (cm).

Drawa adalah burung jantang dewasa. Burung ini memiliki hiasan didominasi warna merah, jingga dan warna campuran antara merah dan jingga pada bagian sisi perutnya.

Menariknya, bulu bagian dadanya memiliki warna cokelat tua, sedangkan pada ekor Drawa terdapat dua buah tali yang panjang berwarna hitam.

Baca juga: Soal Nagita-Raffi Ikon PON Papua, Menpora Segera Komunikasi ke PB PON

Selain mengenalkan maskot PON XX, tagline “Torang Bisa” (kami bisa) juga ikut diluncurkan bersamaan dengan maskot PON XX. Kata #torangbisa memiliki arti sebagai penyemangat khas Papua.

Dengan tagline tersebut diharapkan dapat mengobarkan semangat para atlet yang akan bertanding pada PON XX.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com