Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KSAL Ungkap Strategi TNI AL Hadapi Ancaman Militer dan Hibrida

Kompas.com - 23/06/2021, 12:17 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono mengatakan akan menerapkan strategi empat operasi gabungan matra laut guna menghadapi ancaman militer dan hibrida.

"Yaitu operasi laut gabungan, operasi amfibi, operasi pendaratan administrasi, dan operasi pertahanan pantai yang didukung komponen cadangan dan komponen pendukung yang sudah dilatih dan disiapkan," ujar Yudo dalam Seminar Nasional Seskoal 2021, dikutip dari kanal Youtube Sesko TNI AL, Rabu (23/6/2021).

Baca juga: TNI AL Siapkan Gedung Isolasi Covid-19 di Pangkalan Marinir Jakarta

Indonesia sebagai negara kepulauan, kata Yudo, memerlukan pertahanan maritim yang kuat dan proporsional.

Pertahanan maritim tersebut mencakup wilayah laut, udara, dan darat, yang dapat menghadapi segala potensi ancaman yang ada.

Untuk itu, perumusan sistem pertahanan negara perlu melibatkan seluruh komponen, baik militer maupun sipil.

"Perlu ada kerja sama antara TNI, akademisi, maupun pihak pengambil kebijakan dalam perspektif negara kepulauan," terang Yudo.

Yudo mengatakan, TNI AL saat ini telah memiliki tiga Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan), yakni Kogabwilhan I, Kogabwilhan II, dan Kogabwilahan III.

Ketiganya secara terkoordinasi dan terintegrasi satu sama lain dan bertanggung jawab menghadapi ancaman yang datang dari tiga penjuru.

Baca juga: KSAL Ancam Pecat Prajurit TNI AL dengan Dalih Terbukti LGBT

Ia menambahkan, hingga kini kekuatan TNI AL telah mempunyai tujuh kemampuan.

Antara lain kemampuan intelijen, pertahanan, diplomasi, dukungan, pengendalian wilayah pertahanan laut, survei, dan pemetaan hidro-oseanografi yang berperan penting dalam penyediaan data hidro-oseanografi.

"Untuk kepentingan keselamatan navigasi dan tentunya untuk mendukung tugas TNI dalam operasi militer perang maupun operasi militer selain perang," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com