Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Covid-19 Melonjak, Satgas: Perketat Prokes, Kita Tak Tahu di Mana Potensi Penularan

Kompas.com - 18/06/2021, 08:49 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengingatkan masyarakat untuk kembali memperketat disiplin protokol kesehatan.

Ia mengingatkan bahwa belakangan kasus virus corona kembali melonjak tajam.

"Sekali lagi saya ingatkan, kita tidak pernah tahu di mana kita akan berpotensi tertular Covid-19. Untuk itu, waspada menjadi kunci penting dalam mencegahnya," kata Wiku dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (17/6/2021).

Wiku menyebut, lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi beberapa waktu terakhir merupakan dampak dari peningkatan mobilitas masyarakat selama libur Lebaran.

Selama masa Idul Fitri, mobilitas penduduk melonjak di tempat-tempat wisata dan pusat perbelanjaan. Warga juga nekat mengunjungi sanak saudara dan melakukan perjalanan antar wilayah.

Wiku pun menyayangkan terjadinya peningkatan kasus ini. Apalagi, sejak Februari 2021, tren penambahan kasus virus corona sudah menunjukkan perlandaian.

Baca juga: Tangani Lonjakan Pasien, Jateng Tambah 2 RS Rujukan Covid-19

"Adanya penurunan kasus yang kita rasakan sejak bulan Februari tidak dapat dipungkiri bisa membuat kita lengah dan merasa bahwa pademi telah usai. Namun kenyataannya kenaikan pada minggu ini menunjukkan bahwa Covid-19 masih ada dan masih nyata di hadapan kita," ujarnya.

Oleh karenanya, Wiku mewanti-wanti masyarakat untuk kembali disiplin menerapkan protokol kesehatan. Ia meminta warga memakai masker ketika keluar rumah atau berada di tempat umum, menjaga jarak dan mencegah kerumunan, juga rajin mencuci tangan atau membawa hand sanitizer.

Wiku tidak ingin ada lagi warga yang lengah, apalagi abai terhadap protokol kesehatan pencegahan virus corona.

"Saat ini kita sudah mulai kembali terbiasa mendengar saudara dan kerabat kita yang terkena Covid-19. Keadaan ini dapat dijadikan pengingat untuk dapat kembali meningkatkan semangat kita dalam menjalankan protokol kesehatan sedisiplin mungkin di mana pun kita berada," kata dia.

Sebelumnya, Wiku menyampaikan, kenaikan kasus virus corona yang terjadi hingga minggu ke-4 pasca-libur Lebaran 2021 sudah melebihi 100 persen.

Baca juga: Cegah Lonjakan Kasus Covid-19, Operasi Gabungan di Kota Malang Akan Digencarkan Lagi

Angka itu lebih tinggi dibandingkan dengan kenaikan kasus yang terjadi 4 minggu usai libur Idul Fitri tahun lalu.

"Setelah disandingkan pada minggu ke-4, ternyata kenaikan kasus pasca Idul Fitri di tahun ini secara nasional mengalami kenaikan yang lebih tinggi yaitu mencapai 112,22 persen," kata Wiku, Kamis (17/6/2021).

"Sedangkan kenaikan kasus pada tahun 2020 adalah sebesar 93,11 persen," tuturnya.

Adapun pada Kamis (17/6/2021), kasus baru Covid-19 kembali melewati angka 10.000 pasien per hari, setelah 4 bulan yang lalu mengalami penurunan kasus yang cukup signifikan.

Data dari Satgas Penanganan Covid-19 melaporkan, terjadi penambahan 12.624 kasus terkonfirmasi positif Covid-19 dalam 24 jam terakhir.

Dengan demikian, total kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 1.950.276 kasus sejak kasus perdana diumumkan pada 2 Maret 2020.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com