Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menko PMK Sebut Beberapa Daerah di Indonesia Alami Lonjakan Kasus Covid-19

Kompas.com - 17/06/2021, 11:00 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, beberapa daerah di Indonesia saat ini tengah mengalami lonjakan kasus Covid-19.

Di Pulau Jawa saja, kata dia, terdapat empat provinsi yang kasus penularannya melonjak. Salah satunya adalah Jawa Barat.

Mobilitas masyarakat saat mudik Lebaran pada Mei lalu disebut Muhadjir sebagai salah satu penyebab lonjakan kasus itu. Padahal, pemerintah sudah dengan keras melarang setiap masyarakat untuk pulang kampung.

"Sebagian akibat arus balik mudik karena banyak sekali pemudik yang bandel dan kembali ke daerah asal membawa Covid-19 kemudian menciptakan klaster keluarga," kata Muhadjir usai meninjau fasilitas dan pelayanan Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA) Kota Bandung, dikutip dari siaran pers Kamis (17/6/2021).

Selain itu, ada pula klaster lainnya yang menjadi penyebab meningkatnya kasus Covid-19. Antara lain acara keluarga seperti pesta resepsi pernikahan hingga ziarah kubur.

Bahkan, kata dia, wilayah-wilayah yang saat ini menjadi pusat penyebaran Covid-19 adalah akibat ziarah.

Baca juga: Pasien Covid-19 di RS Wisma Atlet Kembali Bertambah Jadi 5.730 Orang

"Ada juga klaster acara keluarga termasuk pesta pengantin dan klaster ziarah. Ini wilayah-wilayah yang sekarang menjadi pusat penyebaran Covid-19 akibat klaster ziarah," ujar dia.

Oleh karena itu, Muhadjir pun mengingatkan masyarakat untuk semakin memperketat protokol kesehatan. Termasuk masyarakat yang ada di wilayah Provinsi Jawa Barat.

Hal tersebut menyusul penetapan status siaga satu waspada Covid-19 oleh Pemprov Jawa Barat di wilayah Bandung Raya, yakni Kabupaten Bandung Barat dan Bandung.

"Ini harus menjadi perhatian semuanya untuk selalu menjaga protokol kesehatan, menjaga daya tahan tubuh, terutama yang bekerja di luar. Taruhan kita saat ini hanya tinggal disiplin atau tidak. Kalau tidak disiplin perkembangan Covid-19 tidak akan terkendali," kata dia.

Muhadjir mengatakan, pengetatan protokol kesehatan berupa menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun (3M) harus dilakukan mengingat adanya varian baru virus corona penyebab Covid-19.

Varian baru virus yang berasal dari India tersebut kini sudah berada di Indonesia dan memiliki kekuatan menyebar lebih cepat daripada virus corona penyebab Covid-19 lainnya.

Baca juga: UPDATE: Tambah 7 Kasus Baru, WNI yang Terpapar Covid-19 di Luar Negeri Lewati 5.000 Orang

"Mohon hal tersebut agar dapat menjadi perhatian bersama dalam upaya mengantisipasi terjadinya penularan," kata Muhadjir.

Adapun varian virus baru yang dimaksud juga ditemukan di Kudus, Jawa Tengah yang juga mengalami lonjakan kasus Covid-19 sangat tinggi.

Di Jakarta pun, saat ini Wisma Atlet Kemayoran yang beberapa towernya digunakan sebagai tempat isolasi pasien Covid-19 sudah mulai penuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MK Minta Sirekap Dikembangkan Lembaga Mandiri, KPU Singgung Kemandirian Penyelenggara Pemilu

MK Minta Sirekap Dikembangkan Lembaga Mandiri, KPU Singgung Kemandirian Penyelenggara Pemilu

Nasional
Pelajaran Berharga Polemik Politisasi Bansos dari Sidang MK

Pelajaran Berharga Polemik Politisasi Bansos dari Sidang MK

Nasional
Prabowo-Gibran Akan Pidato Usai Ditetapkan KPU Hari Ini

Prabowo-Gibran Akan Pidato Usai Ditetapkan KPU Hari Ini

Nasional
Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini, Ganjar: Saya Belum Dapat Undangan

Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini, Ganjar: Saya Belum Dapat Undangan

Nasional
Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | 'Dissenting Opinion' Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | "Dissenting Opinion" Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

Nasional
Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com