Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19: Kemungkinan Vaksin Merah Putih Disiapkan untuk Suntikan Tambahan

Kompas.com - 16/06/2021, 15:55 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 Ismunandar menyebut ada kemungkinan bahwa Vaksin Merah Putih digunakan untuk booster atau suntikan tambahan vaksin Covid-19.

Menurutnya, hal ini untuk mengantisipasi mutasi virus corona yang menyebar belakangan di Indonesia.

Di sisi lain, juga mengantisipasi ketidakpastian berapa lama imunitas bertahan dalam tubuh manusia yang sudah divaksinasi.

"Apabila Vaksin Merah Putih belum siap dalam waktu dekat, maka Vaksin Merah Putih akan menjadi alternatif untuk ketersediaan vaksin di masa depan. Baik sebagai booster. Kita belum tahu, apakah memang vaksin atau vaksinasi yang telah kita peroleh akan bisa mempertahankan imunitas kita. Atau memang diperlukan booster di tahap tertentu," kata Ismunandar dalam rapat dengar pendapat (RDP) Komisi VII DPR, Rabu (16/6/2021).

Baca juga: Vaksin Merah Putih Eijkman Bakal Uji Klinis Awal 2022

Ismunandar menuturkan, saat ini pengembangan vaksin Merah Putih dilakukan oleh tujuh institusi, lembaga riset, dan Perguruan Tinggi Negeri (PTN).

Tujuh institusi tersebut di antaranya, Lembaga Eijkman, Universitas Airlangga, LIPI, Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Padjajaran, dan Universitas Gadjah Mada.

"Hingga saat ini, pengembangan Vaksin Merah Putih masih berproses di tujuh institusi yang telah kami sampaikan," ujarnya.

Menurut penjelasannya, saat ini yang memiliki progres tercepat dengan target mengantungi Izin Penggunaan Darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) adalah Universitas Airlangga, Jawa Timur.

Baca juga: Soal Vaksin Merah Putih, Erick Thohir: Kita Lihat Kemajuannya Akhir Tahun

Ia mengungkapkan, Universitas Airlangga memiliki target memperoleh EUA pada Maret 2022. Adapun mitra industri dari universitas tersebut adalah PT Biotis Pharmaceuticals.

"Prosesnya saat ini sedang melalui tahapan uji pre klinik, dilakukan di fasilitas PT Biotis Pharmaceuticals. Kemudian diperkirakan clinical lots-nya itu dapat dilakukan pada Agustus 2021. Kemudian akan dilanjutkan dengan uji klinis fase 1-3, dan diharapkan kalau semuanya lancar maka EUA didapat Maret 2022," jelas Ismunandar.

Sementara itu, salah satu lembaga yang ikut mengembangkan Vaksin Merah Putih yaitu Lembaga Eijkman diperkirakan akan memperoleh EUA pada September 2022.

Vaksin Merah Putih Eijkman juga akan melalui tahapan uji klinis paling lambat awal 2022. Hal itu diungkapkan oleh Direktur Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Amin Soebandrio pada kesempatan yang sama.

"Diharapkan nanti pada akhir tahun atau paling lambat awal tahun 2022, uji klinis sudah bisa dimulai," kata Amin.

Baca juga: Satgas: Vaksin Merah Putih Akan Digunakan dalam Vaksinasi Covid-19 Program Pemerintah

Ia menjelaskan, saat ini proses yang tengah berjalan adalah transisi dari proses penelitian dan pengembangan dengan industri.

Adapun Amin memastikan, industri yang akan dipakai dalam pengembangan Vaksin Merah Putih adalah PT Bio Farma.

Sebelumnya, publik mempertanyakan tentang berapa lama imunitas yang terbentuk dalam tubuh yang sudah divaksinasi, dapat bertahan.

Kemudian muncul pernyataan bahwa salah satu vaksin yaitu vaksin Sinovac, mampu mengurangi risiko Covid-19 bergejala di Indonesia sebesar 94 persen hingga hari ke-63.

Hal tersebut diungkapkan oleh Tim Peneliti Efektivitas Vaksin dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Baca juga: Satgas: Vaksin Merah Putih Akan Digunakan dalam Vaksinasi Covid-19 Program Pemerintah

Lantas, bagaimana efektivitas vaksin setelah hari ke-63?

Ahli Biologi Molekuler Ahmad Rusdan Utomo mengatakan, persentase perlindungan yang diberikan vaksin Sinovac setelah hari ke-63 perlu dicermati dengan kembali melakukan observasi.

Langkah tersebut, menurut dia, dapat dilihat sebagai pertimbangan nantinya apakah dibutuhkan suntikan vaksin kembali sebagai booster atau tidak.

"Angka persis berapa persentase perlindungan (vaksin Sinovac) mungkin masih perlu kita cermati dengan melanjutkan waktu observasinya setelah 60 hari. Dari situ kita baru tahu apakah memang perlu booster (suntikan ketiga) atau tidak," ujar dia, Jumat (21/5/2021).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com