Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid-19 pada Anak Tinggi, Ini Saran P2G soal Belajar Tatap Muka Terbatas

Kompas.com - 14/06/2021, 22:38 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebut kasus Covid-19 pada anak di Indonesia sekitar 11-12 persen. Angka tersebut termasuk tertinggi di dunia.

Menanggapi hal tersebut, Koordinator Nasional Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) Satriwan Salim menyarankan agar pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas diprioritaskan untuk jenjang pendidikan atas, yakni Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).

"Ada fakta yang dikatakan ketua IDAI Prof Aman, oleh karena itu kami berprinsip pertama adalah pelaksanaan PTM ini dipriotaskan dahulu pada usia yang atas misalnya SMA, SMK, SMP," kata Satriwan saat dihubungi Kompas.com, Senin (14/6/2021).

Baca juga: Kasus Covid-19 Pada Anak, IDAI: Setiap Minggu Ribuan Anak Meninggal

Menurut Satriwan, peserta didik dengan jenjang pendidikan tersebut membutuhkan PTM terbatas, terutama SMK.

Ia mengatakan, kebijakan pemerintah yang mengatur bahwa PTM dilaksanakan dengan kapasitas 25 persen dan dua hari dalam satu minggu adalah jalan tengah agar peserta dapat melaksanakan PTM.

"Nah daerah yang memang zona anggaplah hijau, atau positivity rate-nya rendah saya rasa tidak apa-apa dibuka," ujarnya.

Selain itu, Satriwan meminta Pemerintah Daerah (Pemda) melakukan pemetaan di daerahnya sebelum membuka PTM terbatas.

Pemetaan daerah tersebut terkait dengan kondisi kasus Covid-19 atau positivity rate, jumlah guru yang sudah divaksiansi dan kesiapan sekolah.

"Jadi perlakuannya nanti berdasarkan pemertaan tadi dan Pemda harus jujur dengan kondisi daerahnya," ucapnya.

Baca juga: Long Covid-19 Pada Anak, IDAI Temukan Kasus Sindrom MIS-C di Papua

Satriwan menambahkan, PTM terbatas di sekolah tidak bisa dilaksanakan secara serentak. Sebab, kondisi Covid-19 di 514 kabupaten/kota berbeda-beda.

Ia mencontohkan Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara sudah layak melaksanakan PTM terbatas karena kasus Covid-19 cukup rendah dan pembelajaran jarak jauh (PJJ) terkendala jaringan internet.

"Beda dengan DKI yang positivity rate-nya masih tinggi walaupun guru sudah divaksin, jaringan internet relatif bagus di DKI maka saya rasa PJJ dilanjutkan tidak apa-apa," pungkasnya.

Untuk diketahui, pembelajaran tatap muka terbatas di sekolah akan digelar serentak pada Juli 2021. Namun, kasus Covid-19 di sejumlah provinsi mengalami peningkatan pasca-Lebaran 2021.

Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Aman Bhakti Pulungan mengatakan, kasus Covid-19 pada anak di Indonesia sekitar 11-12 persen. Ini termasuk kasus Covid-19 anak yang tertinggi di dunia.

Baca juga: Anggota IDAI Sarankan Sekolah Tatap Muka Terbatas Dilaksanakan secara Bertahap

Masalahnya, jumlah kematian anak balita selama pandemi meningkat hampir 50 persen. Setidaknya ada 1.000 kematian anak di Indonesia setiap minggunya.

Memang sejak awal banyak ahli, termasuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan UNICEF mengatakan bahwa kasus Covid-19 pada anak jarang terjadi.

Namun dikatakan Aman, dari data yang dilihat IDAI, ada banyak kasus Covid-19 pada anak.

"Seperti dikatakan UNICEF, data (kasus Covid-19) pada anak masih tidak pasti. Apa yang dilakukan IDAI adalah berusaha mencari betul-betul (kasus Covid-19)," ungkap Prof. Aman dalam Webinar Seminar Online FKMUI Seri 26-2021 yang diselenggarakan Minggu, (13/6/2021).

Awal pandemi Covid-19, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), UNICEF, dan banyak ahli mengatakan bahwa penyakit yang disebabkan oleh virus corona ini jarang dialami anak.

"WHO (dan) UNICEF, mereka underestimate kasus (Covid-19 pada anak). Kita, IDAI, banyak melihat (kasus Covid-19 pada anak)," ungkap Prof. Aman.

Baca juga: IDAI Belum Rekomendasikan Sekolah Tatap Muka Juli 2021

Hal itu berdasarkan data mingguan yang diperoleh IDAI.

Aman mengatakan, setiap minggu ketua IDAI di setiap cabang daerah bertemu untuk membicarakan kasus Covid-19 pada anak di Indonesia, salah satunya mengumpulkan data Covid-19 anak di masing-masing daerah.

"Dari data ini kalau kita lihat, hampir sama seperti kata UNICEF, (kasus Covid-19 pada anak di Indonesia) antara 11-12 persen. Ini salah satu kasus Covid-19 pada anak yang paling tinggi di dunia," kata Aman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com