Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikukuhkan sebagai Profesor Kehormatan Unhan, Megawati Bicara soal Kepemimpinan Strategis

Kompas.com - 11/06/2021, 21:26 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Presiden ke-lima RI Megawati Soekarnoputri menyampaikan pandangannya tentang kepemimpinan strategis.

Megawati menyampaikan hal ini dalam orasi ilmiahnya saat ia dikukuhkan menjadi Profesor Kehormatan Ilmu Pertahanan Bidang Kepemimpinan Strategik pada Fakultas Strategi Pertahanan Universitas Pertahanan RI.

“Kepemimpinan strategis tidak hanya diukur dari keberhasilan di masa lalu namun namun juga harus berkorelasi dengan saat ini dan harus juga dapat melekat dengan tanggung jawab pemimpin bagi masa depan,” kata Megawati saat menyampaikan orasi ilmiahnya di Universitas Pertahanan (Unhan) RI, Bogor, Jawa Barat, Jumat (11/6/2021).

Dalam orasinya, Megawati mengatakan, setidaknya ada tiga perubahan yang kerap mendisrupsi kehidupan manusia.

Baca juga: Hasto Sebut Megawati Akan Putuskan Capres dengan Melihat Kehendak Rakyat

Pertama, Megawati menilai perubahan teknologi pada tataran kosmik sebagai bauran kemajuan terkait ilmu dasar seperti fisika, biologi, matematika, dan kimia.

Ia pun mengingatkan agar Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 harus turut menjadi bagian bagi perdamaian umat manusia.

“Yang menjadi mata air bagi kemunculan teknologi baru yang tidak pernah sebelumnya terbayangkan seperti rekayasa,” ujarnya.

Kemudian, ia menyoroti perubahan teknologi di bidang genetika, misalnya seperti rekayasa kloning.

Meskipun, Megawati sendiri secara khusus mengatakan belum setuju dengan isu terkait kloning makhluk hidup karena mengancam nilai kemanusiaan

"Namun aplikasi teknologi kloning tanpa landasan etika dan moral akan membawa dampak yang mengancam kemanusiaan," ujarnya.

Perubahan kemajuan teknologi yang berpotensi mendistrupsi kehidupan manusia lainnya yang disinggung Megawati adalah bidang realitas virtual.

Bagi Megawati, hal ini akan berdampak besar terhadap kehidupan sosial masyarakat.

"Teknologi ini pada gilirannya akan memungkinkan seseorang untuk hadir di dua tempat yang berbeda pada saat yang bersamaan," ujarnya.

Baca juga: Megawati jadi Profesor Kehormatan Unhan, Hasto: Kehormatan bagi Keluarga Besar PDI-P

Lebih lanjut, Ketum PDI-P ini berpandangan perubahan teknologi dalam ketiga bidang di atas dapat memperparah eksploitasi alam di bumi.

Ia pun mengatakan, kepemimpinan strategis harus bisa memahami dan memperjuangkan bumi sebagai rumah yang aman bagi seluruh manusia.

"Di sini lah kepemimpinan strategis harus memahami aspek geopolitik tersebut, guna memperjuangkan bumi itu tidak punya milik kita saja tetapi orang semua hrs merasakan memperjuangkan bumi sebagai rumah bersama seluruh umat manusia," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com