Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Pak, Jangan Korupsi Ya, Ingat Keluarga di Rumah..."

Kompas.com - 09/06/2021, 14:11 WIB
Irfan Kamil,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memberi pembekalan antikorupsi kepada pejabat Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di Gedung Merah Putih KPK, Rabu (9/6/2021).

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengatakan, program Penguatan Antikorupsi Penyelenggara Negara Berintegritas (Paku Integritas) merupakan bagian dari strategi pemberantasan korupsi melalui pendidikan dan pencegahan.

“Kita mengundang 10 kementerian nanti sampai dengan September. Kementerian KP ini yang kedua setelah sebelumnya dengan kementerian ESDM,” ucap Alexander dalam konferensi pers, Rabu.

Baca juga: Pengamat: Komitmen Pemerintahan Jokowi terhadap Agenda Antikorupsi Lemah

Alexander mangatakan, fokus program pembekalan kepada Kementerian ESDM dan KKP yakni terkait dengan sumber daya alam.

“Salah satu sumber daya alam yang memiliki potensi sangat besar untuk penerimaan negara kita sektor kelautan ya, dari hasil-hasil ikan penangkapan ikan atau sumber daya yang lainnya,” ucap Alexander.

Ia mengatakan, dalam pembekalan antikorupsi, Menteri KP dan para pejabat eselon I juga didampingi oleh pasangan.

Undangan pembekalan ini, kata Alexander, juga diberikan juga kepada pasangan pejabat guna mendorong pencegahan antikorupsi di lingkungan keluarga.

“Ini tadi di akhir acara kita minta pasangan itu memakaikan jaket kepada pasangannya, kepada Pak Dirjen, Pak Menteri sambil kita minta pasangan itu untuk membisikkan sambil mengenakan jaket itu, kalau Ibu-Ibu tadi kita minta supaya ngomong 'Pak, jangan korupsi ya ingat keluarga di rumah, beri contoh yang baik untuk anak-anak',” ucap Alexander.

“Tujuannya supaya para pejabat negara itu mengingat ketika dalam melaksanakan tugas itu jangan sampai melakukan hal-hal yang tercela, yang berujung pada tindak pidana korupsi misalnya atau tindak pidana yang lain kan seperti itu,” tutur dia.

Baca juga: Ironi KPK yang Kini Jadi Lembaga Antikorupsi Tanpa Transparansi...

Menteri KP Wahyu Sakti Trenggono menyamput baik program yang diselenggarakan KPK. Ia berharap program pembekalan diselenggarakan secara berkala.

Dengan demikian, menurutnya, para pejabat negara memiliki wadah untuk berdiskusi dengan pimpinan KPK.

“Ini adalah satu upaya yang menurut saya sangat luar biasa dan bagus ya. Sering bersilaturahmi dan sering bertemu apalagi diberikan dengan konteks pembekalan,” ucap Trenggono.

Trenggono mengatakan, ia juga memberikan masukan kepada KPK terkait pencegahan korupsi di sektor kelautan dan perikanan.

“Saya sudah minta kepada Bapak Dirjen di setiap kegiatan Kementerian Kelautan di seluruh Direktorat Jenderal itu selalu ada pendampingan. itu adalah salah satu upaya yang kita lakukan,” tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com